Netanyahu mengatakan dalam sebuah tulisan di media sosial X: "Pemerintahan yang saya pimpin dengan suara bulat memutuskan: saluran hasutan Al Jazeera akan ditutup di Israel."
Ofir Gendelman, juru bicara perdana menteri untuk dunia Arab, mengatakan pada hari Minggu, 5 Mei 2024, bahwa keputusan tersebut akan "segera diimplementasikan."
Dalam sebuah tulisan di X, Gendelman mengatakan bahwa "peralatan penyiaran jaringan (Al Jazeera) akan disita, para korespondennya akan dilarang bekerja, salurannya dihapus dari tayangan kabel dan satelit, dan websitenya akan diblokir di Internet."
Mengutip dari CNN, penyedia layanan televisi kabel Israel telah berhenti menyiarkan jaringan Al Jazeera pada Minggu sore.
Gendelman mengutip perkataan Netanyahu: "Wartawan Al Jazeera merugikan keamanan Israel dan menghasut tentara IDF. Ini saatnya untuk mengusir corong Hamas dari negara kita."
Video yang diperoleh media CNN menunjukkan polisi Israel didampingi agen Badan Keamanan Israel memasuki kantor penyiaran Al Jazeera di Yerusalem pada hari Minggu.
Al Jazeera mengutuk keputusan kabinet Israel sebagai "tindakan kriminal," yang dikatakan melanggar hak asasi manusia untuk mengakses informasi.
"Penindasan Israel terhadap kebebasan pers untuk menutupi kejahatannya dengan membunuh dan menangkap jurnalis tidak menghalangi kami untuk melaksanakan tugas kami. Lebih dari 140 jurnalis Palestina telah menjadi martir demi kebenaran sejak awal perang di Gaza," sebut Al Jazeera.
Beberapa jurnalis Al Jazeera yang bekerja di Jalur Gaza telah terluka atau terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
Al Jazeera juga kembali membantah "tuduhan palsu Israel mengenai pelanggaran kami terhadap kerangka profesional yang mengatur pekerjaan media," dan meminta media serta organisasi hak asasi manusia "untuk mengutuk serangan berulang-ulang yang dilakukan pemerintah Israel terhadap pers dan jurnalis."
Langkah ini dilakukan sebulan setelah Netanyahu bersumpah untuk menutup Al Jazeera di negara tersebut menyusul disahkannya undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk melarang jaringan asing yang dianggap menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.
Baca juga: Kesal dengan Pemberitaan, Netanyahu Bakal Larang Al Jazeera Mengudara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News