Perang yang memasuki bulan ketiga ini menewaskan 18.600 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu, menyebabkan kerusakan 'sangat parah' di jalan, sekolah dan rumah sakit.
"Sehari setelah Majelis Umum PBB mendukung resolusi gencatan senjata yang tidak mengikat, lebih banyak serangan menghantam Gaza, terutama di Kota Gaza, Khan Younis dan Rafah," lapor AFP, Kamis, 14 Desember 2023.
Hujan musim dingin melanda wilayah tersebut, di mana PBB memperkirakan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi, tinggal di tenda-tenda darurat karena persediaan makanan, air minum, obat-obatan dan bahan bakar semakin menipis.
PBB memperingatkan penyebaran penyakit, termasuk meningitis, penyakit kuning dan infeksi saluran pernapasan atas, telah meningkat.
Ameen Edwan, seorang warga Gaza mengatakan, keluarganya berkemah bersama ribuan orang di halaman rumah sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah.
"Air hujan merembes ke dalam. Kami tidak bisa tidur. Kami mencoba mencari penutup nilon tetapi tidak dapat menemukannya, jadi kami menggunakan batu dan pasir untuk mencegah masuknya air," kata dia.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, 107 truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari Mesir, jauh di bawah rata-rata harian sebanyak 500 truk sebelum 7 Oktober.
Baca juga: Israel Dikabarkan Mulai Pompa Air Laut ke Terowongan yang Diduga Digunakan Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News