"Situasi keamanan terus tidak stabil dan tidak dapat diprediksi dengan bentrokan aktif antara kelompok bersenjata di seluruh negeri," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah peringatan pada Jumat kemarin.
“Kementerian mendesak warga negara AS untuk meninggalkan Suriah sekarang di saat pilihan transportasi komersial masih tersedia,” sambungnya, mengutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 7 Desember 2024.
Disebutkan bahwa warga AS yang memilih untuk tidak pergi atau tidak dapat pergi dari Suriah harus menyiapkan "rencana darurat" untuk situasi darurat dan bersiap berlindung di suatu tempat aman untuk waktu yang lama.
Perang saudara di Suriah telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan kelompok anti-rezim, yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), memerangi pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad sejak 27 November dan membuat kemajuan signifikan.
Pasukan anti-rezim merebut sebagian besar Aleppo tengah pada 30 November, setelah serangan cepat dari pedesaan baratnya.
Dalam serangan terakhir mereka hari Kamis, kelompok tersebut merebut pusat Hama, memperkuat kendali atas kota tersebut dan memaksa pasukan rezim Assad untuk mundur.
Baca juga: Assad Semakin Tertekan, Pemberontak Suriah Rebut Kota Hama
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News