"Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel baik secara de-facto maupun formal merupakan hal yang tidak dapat diterima," tegas Retno dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang dilakukan secara daring, Rabu 10 Juni 2020.
Retno secara khusus menekankan rencana aneksasi di tengah pandemi virus korona (covid-19) hanya akan melipatgandakan tekanan untuk Palestina. Rencana ini juga menghancurkan prospek perdamaian dan mengancam stabilitas kawasan.
Lewat tiga cara Indonesia mengajak negara OKI bersatu untuk menentang rencana Israel ini.
"Pertama, apabila Israel melanjutkan aneksasi secara formal, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI," demikian dikutip dari keterangan tertulis Kemenlu RI.
Kedua, negara-negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional untuk menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional, termasuk Majelis Umum PBB. Ketiga, mendorong dilanjutkan negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter internasional untuk mencapai solusi dua negara.
KTM-LB OKI ini dipimpin Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud yang juga adalah Ketua Komite Eksekutif OKI. Seluruh negara peserta KTM-LB OKI sepakat untuk mengambil langkah politik, hukum dan ekonomi sebagai respons atas rencana aneksasi wilayah oleh Israel tersebut.
Sebelum pelaksanaan KTM-LB ini, Indonesia juga telahmenggalang dukungan internasional untuk Palestina, diantaranya melalui surat Menteri Luar Negeri RI kepada para menteri luar negeri negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB), G-77, OKI, Uni Eropa, dan seluruh anggota Dewan Keamanan PBB yang memuat posisi tegas Indonesia menolak rencana aneksasi oleh Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id