Presiden AS Joe Biden (kiri) melakukan gestur fist bump dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Jeddah, 15 Juli 2022. (Bandar AL-JALOUD Saudi Royal Palace/AFP)
Presiden AS Joe Biden (kiri) melakukan gestur fist bump dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Jeddah, 15 Juli 2022. (Bandar AL-JALOUD Saudi Royal Palace/AFP)

Biden Akhiri Tur Timur Tengah dengan Pemulihan Hubungan AS-Arab Saudi

Willy Haryono • 17 Juli 2022 10:07
Jeddah: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri tur Timur Tengah pada Sabtu, 16 Juli, setelah mengunjungi Israel dan Arab Saudi sepanjang pekan ini. Sorotan utama dalam tur ini adalah upaya Biden memulihkan hubungan dengan Arab Saudi yang sempat merenggang akibat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
 
Setelah tiba di Arab Saudi pada Jumat kemarin, Biden bertemu langsung dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan juga Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
 
Biden sempat melakukan fist bump dengan MBS, sejenis gestur pengganti jabat tangan. Gestur tersebut menjadi sorotan dalam kunjungan Biden, yang mengindikasikan adanya pemulihan hubungan AS-Arab Saudi.

Meski begitu, Biden menegaskan bahwa dirinya menyampaikan pandangannya secara gamblang dan langsung kepada MBS seputar pembunuhan Khashoggi. Biden mengaku menyampaikan pemikirannya, bahwa MBS bertanggung jawab langsung atas kematian jurnalis asal Arab Saudi tersebut di tahun 2018.
 
MBS membantah tudingan tersebut, dan mengatakan bahwa semua individu yang terlibat dalam kematian Khashoggi telah diadili.
 
Meski Biden meninggalkan Timur Tengah tanpa mengamankan janji dari Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak atau mendukung upaya AS terkait keamanan regional, kunjungan orang nomor satu di Washington itu tidak sia-sia.
 
Gestur fist bump Biden dan MBS di istana Jeddah telah menjadi sorotan dalam kunjungan ini, yang baru bisa terwujud melalui perencanaan selama berbulan-bulan. Sejumlah staf Gedung Putih sempat berselisih pendapat mengenai kunjungan ke Arab Saudi, karena akan kontradiktif dengan sikap tegas AS terkait pembunuhan Khashoggi.
 
Namun pada akhirnya, AS memutuskan bahwa hubungan strategis dengan Arab Saudi merupakan hal penting bagi kepentingan Negeri Paman Sam. Kunjungan Biden kali ini diyakini mampu membantu kedua negara membuka lembaran baru.
 
Arab Saudi telah mengambil beberapa langkah penting demi terwujudnya kunjungan Biden, termasuk mendukung upaya perdamaian Yaman yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
"Pertemuan sembilan pemimpin negara Arab merupakan suatu pencapaian, begitu juga dengan dukungan terhadap gencatan senjata di Yaman. Namun dua pencapaian ini harus dibayar dengan fist bump (Biden dan MBS)," sebut Bruce Riedel, seorang analis kebijakan luar negeri di Brookings Institution.
 
Biden datang ke Arab Saudi untuk meyakinkan negara-negara OPEC agar mau meningkatkan produksi minyak. Namun Arab Saudi tetap mempertahankan strategi saat ini, bahwa pihaknya harus beroperasi di dalam kerangka aliansi OPEC+, yang meliputi Rusia, dan tidak bertindak secara sepihak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan