Pencarian korban kapal tenggelam di lepas pantai Suriah./AFP
Pencarian korban kapal tenggelam di lepas pantai Suriah./AFP

Miris Banget! 73 Orang Tewas dalam Insiden Kapal Imigran Karam di Suriah

Marcheilla Ariesta • 23 September 2022 20:35
Beirut: Sedikitnya 73 imigran tenggelam setelah kapal yang mereka tumpangi di Lebanon tenggelam di lepas pantai Suriah. Insiden ini menjadi kapal karam paling mematikan dari Lebanon dalam beberapa tahun terakhir.
 
Menteri Transportasi Lebanon, Ali Hamieh mengatakan, lebih dari 150 orang, sebagian besar warga Lebanon dan Suriah, berada di kapal kecil yang tenggelam di Laut Mediterania.
 
"Sebanyak 53 orang tewas dan 19 lainnya diselamatkan setelah tenggelamnya kapal itu," kata Hamie, dilansir dari AFP, Jumat, 23 September 2022. 

Ini berarti puluhan orang lainnya belum ditemukan. "Saya sedang berdiskusi dengan menteri transportasi Suriah tentang mekanisme untuk mengambil mayat dari Suriah," tutur Hamieh.
 
Hamieh menambahkan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut. Jumlah korban tewas kali ini adalah yang tertinggi dari perjalanan perahu migran dari Lebanon dalam beberapa tahun terakhir.
 
Baca juga: Sambil Bawa Pistol, Pria Lebanon Tarik Uang dari Rekeningnya yang Dibekukan
 
Namun, dari sisi Suriah, disebutkan bahwa total korban tewas mencapai 73 orang. "Jumlah korban tewas dari kapal karam saat ini mencapai 73 orang," ucap Menteri Kesehatan Suriah, Hassan al-Ghabash. Ia menambahkan, 20 orang berhasil diselamatkan, dan mendapat perawatan di Tartus.
 
Lebanon menjadi 'landasan peluncuran' imigrasi ilegal dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, lonjakan jumlah migran yang mencoba melakukan penyeberangan berbahaya melonjak drastis.
 
Tujuan mereka adalah Eropa. Tartus menjadi pelabuhan utama di Suriah yang menjadi tempat para penumpang naik. Letaknya hanya sekitar 50 kilometer dari kota pelabuhan Tripoli.
 
Pada April lalu, tenggelamnya kapal migran yang penuh sesak yang dikejar oleh angkatan laut Lebanon di lepas pantai utara Tripoli menewaskan puluhan orang, memicu kemarahan di negara itu. Banyak mayat tidak pernah ditemukan.
 
Pada 13 September, penjaga pantai Turki mengumumkan kematian enam migran, termasuk dua bayi, dan menyelamatkan 73 orang yang berusaha mencapai Eropa, di lepas pantai provinsi barat daya Mugla. Mereka dilaporkan naik dari Tripoli di Lebanon dalam upaya mencapai Italia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan