Bus tersebut menabrak penghalang dan terbakar ketika menghantam tanah di provinsi timur laut Limpopo.
Para penumpang tersebut adalah peziarah yang melakukan perjalanan dari ibu kota Botswana, Gaborone, menuju kebaktian Paskah di kota Moria.
“Kendaraan itu kehilangan kendali dan keluar dari jembatan di jalur pegunungan Mmamatlakala antara Mokopane dan Marken, sekitar 300 kilometer utara Johannesburg,” menurut lembaga penyiaran publik Afrika Selatan SABC, dikutip dari BBC, Jumat 29 Maret 2024.
Operasi penyelamatan berlangsung hingga Kamis malam, dan beberapa korban tewas dilaporkan sulit dijangkau di tengah puing-puing.
Menteri Perhubungan Sindisiwe Chikunga, yang pergi ke lokasi kejadian, menyampaikan "belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang terkena dampak kecelakaan bus tragis".
Dia mengatakan pemerintah Afrika Selatan akan membantu memulangkan jenazah tersebut dan mengadakan penyelidikan penuh mengenai penyebab kecelakaan itu.
“Pikiran dan doa kami menyertai Anda selama masa sulit ini,” tambahnya.
“Kami terus mengimbau pengemudi yang bertanggung jawab setiap saat dengan kewaspadaan yang tinggi karena semakin banyak orang yang melintasi jalan raya pada akhir pekan Paskah ini,” imbuh Chikunga.
Afrika Selatan memiliki catatan keselamatan jalan yang buruk.
Dalam pesan Paskah yang dirilis pada hari sebelumnya, Presiden Cyril Ramaphosa mendesak warga untuk “melakukan yang terbaik untuk menjadikan Paskah ini aman”.
‘Ini seharusnya bukan saat di mana kita duduk diam dan menunggu untuk melihat statistik tragedi atau korban jiwa di jalan kita,” pungkas Ramaphosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News