Sarea memperingatkan warga dan perusahaan asing yang beroperasi di Saudi untuk "menjauh dari instalasi-instalasi vital" karena operasi militer Houthi akan terus berlanjut.
Houthi mengklaim telah menyerang sebuah stasiun distribusi Saudi Aramco di kota Jeddah dengan menggunakan misil Quds 2.
"Misil berhasil mengenai stasiun distribusi Aramco di Jeddah. Kerusakannya sangat akurat, dan ambulans serta mobil pemadam bergegas menuju lokasi," tulis Sarea via Twitter, dilansir dari laman Sputnik pada Senin, 23 November 2020.
Menurut Sarea, serangan ini juga merupakan wujud dari janji Houthi yang disampaikan beberapa hari lalu mengenai implementasi dari operasi berskala besar di Arab Saudi.
Hingga saat ini, otoritas Saudi belum mengonfirmasi kebenaran mengenai klaim terbaru Houthi.
Klaim Sarea disampaikan saat media Saudi Press Agency (SPA) secara berkala melaporkan rangkaian serangan pesawat tanpa awak (drone) milik Houthi terhadap sejumlah wilayah di Saudi.
Baca: Arab Saudi Tangkal Rudal Balistik dan Enam Drone dari Houthi
Yaman dilanda konflik bersenjata antara pasukan pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan Houthi. Pada 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengintervensi konflik di Yaman sesuai permohonan Presiden Hadi.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), konflik di Yaman telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warganya telantar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
