Rabu lalu, Pemerintah Tunisia memberlakukan aturan pembatasan baru. Tunisia kembali menetapkan jam malam nasional dan mengumumkan larangan pertemuan publik dengan alasan lonjakan infeksi Covid-19 yang terkait dengan Omicron.
Masyarakat yang tidak menyetujui aturan baru ini, melakukan aksi unjuk rasa untuk menentang aturan pembatasan baru. Tak hanya itu, aksi protes ini menandai peringatan 11 tahun revolusi Tunisia.
Aksi protes ini berujung bentrok antara antara polisi dan pengunjuk rasa. Bentrokan pecah dimana polisi langsung menembakkan meriam air serta gas air mata ke arah masa.
“Beberapa demonstran terluka dan beberapa lainnya ditahan pihak berwenang karena memicu kekacauan,” Demikian yang disampaikan oleh presenter Metro TV, Kevin Egan dalam program Metro Siang di Metro TV, Sabtu, 15 Januari 2022
Aksi proses ini dipicu karena beberapa aktivis dan politisi mengklaim bahwa keputusan pemerintah terbelakangi oleh alasan politik. (Alifiah Nurul Rahmania)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News