Petugas berhelm putih menelusuri puing rumah sakit yang terkena serangan artileri di kota Afrin, Suriah pada Sabtu, 12 Juni 2021. Foto: AFP
Petugas berhelm putih menelusuri puing rumah sakit yang terkena serangan artileri di kota Afrin, Suriah pada Sabtu, 12 Juni 2021. Foto: AFP

Rumah Sakit Suriah Dihantam Rudal, 15.000 Layanan Medis Terhenti

Fajar Nugraha • 14 Juni 2021 14:05
Afrin: Kelompok pemantau perang Suriah mengatakan serangan terhadap kota Afrin yang dikuasai pemberontak pro-Turki menewaskan belasan orang dan melukai hampir 20 lainnya. Banyak di antaranya berada di sebuah rumah sakit yang ditembaki.
 
Baca: Serangan Artileri di Sebuah Rumah Sakit Suriah Tewaskan 18 Orang.
 
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan 18 orang, tewas dalam serangan ini. Mereka yang tewas termasuk seorang ibu dan bayinya, tiga petugas medis dan seorang dokter. Sementara 23 warga lainnya terluka, beberapa serius, dalam serangan Sabtu di Afrin tetapi memperkirakan jumlah korban tewas. naik.

The Syrian American Medical Society (SAMS) dalam pernyataannya mengatakan bahwa Rumah Sakit al-Shiraa di Afrin dihantam oleh dua roket sekitar pukul 19:15 pada Sabtu.
 
“Serangan menewaskan 13 orang, termasuk dua staf rumah sakit dan dua pengemudi ambulans. Tambahan 11 staf terluka,” kata pernyataan itu, seperti dikutip UPI, Senin 14 Juni 2021.
 
“Rudal pertama menghantam ruang gawat darurat rumah sakit dan yang kedua menghantam ruang persalinan dan bersalin,” imbuh pernyataan itu.
 
Mereka menambahkan bahwa kedua unit telah hancur total di samping departemen rawat jalan, yang sebagian hancur. “Kedua rudal itu ditembakkan setelah peluru awal jatuh dalam jarak 100 meter dari fasilitas itu,” sebut pernyataan itu.
 
Rumah sakit, yang merupakan salah satu yang terbesar di Suriah utara dan menyediakan rata-rata 15.000 layanan medis sebulan, telah dihentikan dan pasien dievakuasi ke fasilitas terdekat.
 
"Kami terkejut dengan serangan terus-menerus terhadap perawatan kesehatan," kata Presiden SAMS Dr. Mufaddal Hamadeh, menyerukan masyarakat internasional untuk menyelidiki "serangan terang-terangan ini dan meminta pertanggungjawaban pelaku."
 
Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi (SDF) mengeluarkan pernyataan dan membantah segala keterlibatan dalam serangan di Afrin.
 
Konflik di Suriah telah menewaskan hampir 500 ribu orang sejak dimulai pada 2011.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan