“Layanan keamanan, Israel, dan politisi Barat telah membuat rencana untuk perang saudara dan penghancuran serta disintegrasi Iran,” tulis Amir-Abollahian di Twitter pada Kamis 17 November 2022, seperti dikutip dari TRT World, Jumat 18 November 2022.
"Hari ini, musuh telah menargetkan integritas dan identitas Iran," imbuhnya.
Namun, tambahnya, “mereka harus tahu bahwa Iran bukanlah Libya atau Sudan dan bahwa kebijaksanaan rakyat kami telah menggagalkan rencana mereka".
Komentarnya muncul setelah media pemerintah mengatakan 10 orang, termasuk seorang wanita, dua anak dan seorang petugas polisi, tewas dalam dua serangan terpisah oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor selama protes di Iran selatan.
Jenderal Hossein Salami, kepala Garda Revolusi Iran, mengatakan, Iran sedang menghadapi "konspirasi".
"Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Israel, Arab Saudi, dan sekutu mereka bersiap untuk melawan Tuhan, nabinya, dan para syuhada," kata Salami, dikutip kantor berita Fars.
"Ini adalah konspirasi besar melawan bangsa, dan beberapa orang di dalam negeri telah menjadi boneka musuh untuk menghancurkan bangsa Iran," tambahnya.
Kerusuhan dan kematian
Demonstrasi telah mengguncang Iran sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September, setelah penangkapannya atas dugaan pelanggaran aturan berpakaian untuk wanita.Kematian Amini dan protes-protes berikutnya telah mengundang kecaman internasional terhadap kepemimpinan Iran, yang telah berjuang untuk menekan kerusuhan dan menyalahkan musuh asing dan dugaan agen lokal mereka.
Kolonel Polisi Hassan Yousefi ditikam hingga tewas pada Kamis di Sanandaj, lapor media pemerintah.
Sebuah video yang diposting oleh kantor berita negara IRNA menunjukkan pengunjuk rasa menyerang gedung kotamadya dan properti publik lainnya di wilayah Azerbaijan Barat.
Sementera itu, Iran juga dilanda serentetan serangan pada hari Rabu. Tujuh orang tewas di kota barat daya Izeh dalam apa yang digambarkan media pemerintah sebagai "serangan teroris".
Di tempat lain, orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak beberapa anggota pasukan keamanan di pusat kota Isfahan, menewaskan dua orang dan melukai delapan lainnya, menurut televisi pemerintah.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang TV negara tuduh sebagai "perusuh".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News