Sekelompok warga berunjuk rasa menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 7 Januari 2023. (JACK GUEZ / AFP)
Sekelompok warga berunjuk rasa menentang pemerintahan Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 7 Januari 2023. (JACK GUEZ / AFP)

Ribuan Warga Israel Protes Pemerintahan Baru Benjamin Netanyahu

Willy Haryono • 08 Januari 2023 11:28
Tel Aviv: Ribuan warga Israel turun ke jalan pada Sabtu malam, 7 Januari 2023, untuk memprotes rencana pemerintahan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menurut para penentang mengancam demokrasi dan kebebasan.
 
Para pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota Tel Aviv beberapa hari setelah pemerintah sayap kanan dan paling konservatif dalam sejarah 74 tahun negara itu dilantik.
 
Baca:  Netanyahu Kembali Berkuasa di Israel dengan Pemerintahan Ekstrem Kanan

"Pemerintah pemukim menentang saya," bunyi salah satu plakat. Spanduk lain bertuliskan, “Perumahan, Mata Pencaharian, Harapan.” Beberapa pengunjuk rasa membawa bendera pelangi.
 
Melansir dari Hindustan Times, aksi protes itu dipimpin anggota sayap kiri dan Arab dari parlemen Israel, Knesset. Mereka berpendapat bahwa rencana yang diusulkan Kabinet baru akan menghambat sistem peradilan dan memperlebar kesenjangan sosial.
 
Para pengunjuk rasa sayap kiri mengecam Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang pada Rabu lalu meluncurkan perombakan sistem peradilan yang telah lama dijanjikan pemerintah yang bertujuan untuk melemahkan Mahkamah Agung Israel.
 
Kritikus menuduh pemerintah Netanyahu menyatakan perang terhadap sistem hukum, dengan mengatakan rencana itu akan merusak sistem check and balances Israel dan merusak institusi demokrasinya dengan memberikan kekuasaan absolut kepada koalisi pemerintahan yang baru.
 
"Kami benar-benar takut negara kami akan kehilangan demokrasi, dan kami akan menjadi diktator hanya karena alasan satu orang yang ingin menyingkirkan pengadilan hukumnya," kata Danny Simon, 77, seorang pengunjuk rasa dari Yavne, wilayah selatan dari Tel Aviv. Ia merujuk pada Netanyahu, yang didakwa atas tuduhan korupsi pada tahun 2021.
 
Para pengunjuk rasa juga menyerukan perdamaian dan koeksistensi antara orang Yahudi dan penduduk Arab di negara itu.
 
"Kita bisa melihat saat ini banyak undang-undang yang diadvokasi untuk melawan LGBTQ, melawan Palestina, melawan minoritas yang lebih besar di Israel,” kata Rula Daood dari Standing Together, sebuah gerakan akar rumput Arab dan Yahudi.
 
"Kami ada di sini untuk mengatakan dengan lantang dan jelas bahwa kita semua, orang Arab dan Yahudi dan berbagai komunitas berbeda di dalam Israel, menuntut perdamaian, kesetaraan, dan keadilan," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan