Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)
Mantan PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Hasil Exit Poll Pemilu Israel Indikasikan Kemenangan Netanyahu

Willy Haryono • 02 November 2022 06:29
Tel Aviv: Mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu berpeluang besar kembali berkuasa setelah hasil exit poll pemilihan umum menunjukkan blok sayap kanannya menuju ke arah kemenangan dengan perolehan suara mayoritas tipis.
 
Netanyahu, PM terlama di Israel, diadili atas tuduhan korupsi yang berulang kali dibantahnya, siap mengambil 61 atau 62 dari 120 kursi parlemen Knesset, berdasarkan hasil exit poll beberapa saluran televisi Israel.
 
"Ini awal yang baik," kata Netanyahu, dalam sebuah video yang disiarkan media Kan 11, walau menekankan bahwa exit poll bukan hitungan sebenarnya.

Dikutip dari laman The New Daily, Rabu, 2 November 2022, hasil akhir dari pemilu Israel pada Selasa kemarin diperkirakan baru akan muncul di akhir pekan ini. Menjelang pengumuman resmi, partai Likud milik Netanyahu memperingatkan mengenai kemungkinan adanya upaya memalsukan hasil.
 
Pemilu kelima Israel dalam kurun waktu kurang dari empat tahun ini membuat jengkel banyak masyarakat, walau jumlah pemilih tetap dilaporkan berada di tingkat tertinggi sejak 1999.
 
Baca:  Lima Voting dalam Empat Tahun, Israel Kecanduan Pemilu
 
Masa kampanye pemilu kali ini diguncang pemukim Tepi Barat Itamar Ben-Gvir dan daftar Zionisme Agama ultra-nasionalisnya, yang kini siap menjadi partai terbesar ketiga di parlemen Knesset.
 
Rekor pemerintahan Netanyahu selama 12 tahun berturut-turut berakhir pada Juni 2021 ketika Yair Lapid yang berhaluan tengah dan mitra koalisinya Naftali Bennett berhasil menyatukan aliansi yang mencakup partai Arab untuk pertama kalinya.
 
Keamanan di jalan-jalan dan melonjaknya harga menduduki puncak daftar kekhawatiran pemilih dalam kampanye pemilu kali ini, yang dipicu pembelotan dari koalisi partai sayap kanan, liberal dan Arab yang dipimpin PM Lapid.
 
Kubu Lapid siap untuk mengambil 54-55 kursi, menjadikannya partai terbesar kedua di parlemen, menurut beberapa jajak pendapat.
 
Lapid berkampanye tentang pengelolaan ekonomi serta kemajuan diplomatik dengan sejumlah negara, termasuk Lebanon dan Turki. Tapi itu tidak cukup untuk menghentikan pergerakan sayap kanan.
 
Sejauh ini, Komite Pemilihan Umum Pusat Israel mengatakan tidak menemukan tanda-tanda manipulasi, dan mengatakan tidak ada dasar kuat mengenai rumor dugaan kecurangan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan