Kehancuran akibat serangan udara Israel di Gaza. (AFP)
Kehancuran akibat serangan udara Israel di Gaza. (AFP)

Gaza Berhari-hari Dibombardir Israel, 60 Jenazah Ditemukan di Balik Reruntuhan

Willy Haryono • 13 Juli 2024 09:15
Gaza: Setidaknya 60 jenazah ditemukan di balik reruntuhan sejumlah bangunan di Jalur Gaza pada Jumat kemarin, setelah Israel melancarkan pengeboman tanpa henti selama berhari-hari di wilayah terkepung tersebut.
 
Direktur Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Bassal mengatakan bahwa banyak jenazah berasal dari sejumlah keluarga yang sama. Mereka tewas akibat terkena tembakan artileri dan serangan udara Israel.
 
"Ada jenazah berserakan di jalan-jalan dan terpotong-potong; ada juga jenazah seluruh keluarga. Ada juga jenazah di dalam sebuah rumah keluarga yang terbakar habis," kata Bassal, mengutip dari laman voanews, Sabtu, 13 Juli 2024.

Militer Israel mengatakan kelompok pejuang Palstina Hamas telah berkumpul kembali di lingkungan Tal al-Hawa dan Sinaah di Gaza utara. Militer mengatakan tidak dapat mengomentari penemuan jenazah tersebut, menurut laporan The Associated Press. Perintah evakuasi untuk daerah tersebut dikeluarkan pada Senin lalu.
 
Menurut keterangan Israel, Hamas menggunakan markas besar badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai salah satu basis operasi mereka. Israel mengeklaim telah menemukan pesawat nirawak (drone) dan senjata di dalam gedung tersebut. UNRWA telah meninggalkan kompleks itu pada Oktober lalu.
 
"Pasukan terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan sel-sel teroris yang telah membentengi diri di dalam kompleks UNRWA," ujar militer Israel.

Perang Israel-Hamas

Kehadiran pasukan Israel dapat menyusut jika Israel dan Mesir menyetujui sistem pengawasan elektronik untuk perbatasan antara kedua negara, lapor Reuters pada Jumat lalu. Hamas dan Mesir menentang kehadiran pasukan Israel di sana, tetapi Israel khawatir bahwa Hamas dapat menyelundupkan senjata ke Gaza dari Mesir melalui terowongan.
 
Perselisihan mengenai pasukan Israel di perbatasan telah menghentikan pembicaraan gencatan senjata. Jika sistem pengawasan dibuat, Israel akan menarik pasukannya dari daerah tersebut.
 
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan tersebut, menyebutnya sebagai "berita palsu yang mutlak."
 
Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 dalam operasi lintas batas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Israel meyakini Hamas masih menyandera 116 orang, termasuk 42 yang menurut militer telah tewas.
 
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 38.200 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dalam penghitungannya. Israel memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 30.000 dan mengatakan sebagian besar yang tewas adalah kombatan.
 
Hampir tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dan hampir seluruh penduduk berisiko kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Baca juga:  AS Yakin Akan Tercapai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan