“Semalam, HMS DIAMOND, bersama dengan kapal perang AS, berhasil menangkis serangan terbesar Houthi yang didukung Iran di Laut Merah hingga saat ini,” kata pernyataan kementerian, dilansir dari Anadolu.
“Dengan mengerahkan rudal dan senjata Sea Viper, DIAMOND menghancurkan beberapa drone penyerang yang menuju ke arahnya dan kapal komersial di daerah tersebut, tanpa ada cedera atau kerusakan yang dialami DIAMOND atau awaknya,” tambahnya.
AS mengatakan, mereka menembak jatuh 21 drone dan rudal yang diluncurkan oleh Houthi.
Ini adalah serangan Houthi ke-26 terhadap jalur pelayaran komersial di Laut Merah sejak 19 November, tulis Komando Pusat AS (CENTCOM) di X, seraya menambahkan tidak ada korban cedera atau kerusakan yang dilaporkan.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, "Inggris bersama sekutunya sebelumnya telah menjelaskan bahwa serangan ilegal ini sama sekali tidak dapat diterima dan jika dilanjutkan maka Houthi akan menanggung konsekuensinya."
Dalam pernyataan bersama pekan lalu, Amerika Serikat, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru dan Inggris menyerukan diakhirinya “serangan ilegal” dan pembebasan kapal dan awak kapal yang ditahan.
Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah Selatan dan memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal yang menuju Israel. Mereka mengatakan, serangan itu dilakukan untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi "agresi dan pengepungan" Israel di Gaza.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News