“Pejabat senior militer Israel mengadakan penilaian situasi bersama di Komando Utara. Sebagai bagian dari penilaian situasi, rencana operasional untuk serangan di Lebanon disetujui dan divalidasi,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Rabu, 19 Juni 2024.
“Keputusan diambil untuk melanjutkan peningkatan kesiapan pasukan di lapangan,” imbuhnya.
Hizbullah Lebanon, merupakan sekutu Hamas Palestina. Israel hampir setiap hari saling baku tembak sejak perang Gaza dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober di Israel selatan.
Penandatanganan ini terjadi ketika Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, sebelumnya memperingatkan Hizbullah bahwa mereka akan hancur jika terjadi “perang total” antara keduanya.
“Kita sudah sangat dekat dengan momen ketika kita akan memutuskan untuk mengubah aturan main melawan Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang total, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan terkena dampak paling parah,” kata Katz, menurut pernyataan dari kantornya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, militernya siap melakukan operasi intensif di Lebanon jika diperlukan, dan berjanji memulihkan keamanan di perbatasan utara negara itu.
Utusan khusus AS Amos Hochstein berada di Lebanon pada Selasa, sehari setelah bertemu dengan para pemimpin Israel. Ia mengupayakan deeskalasi “mendesak” di perbatasan Israel-Lebanon.
Baca juga: Pangkalan Militer Israel Jadi Target Seragan Hizbullah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News