Centcom AS menyatakan bahwa mereka telah melakukan serangan terpisah secara presisi terhadap dua fasilitas di Irak, menewaskan sejumlah milisi yang didukung Iran.
"Gempuran tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan terhadap pasukan AS dan koalisi oleh Iran dan kelompok-kelompok pendukungnya, termasuk yang terjadi di Irak pada 21 November yang melibatkan penggunaan rudal balistik jarak dekat," kata Centcom AS, seperti dilansir dari Jpost pada Rabu, 22 November 2023.
Operasi militer AS terjadi hanya beberapa jam setelah satu milisi dari kelompok Kataib Hizbullah di Irak terbunuh dalam serangan udara AS. Serangan tersebut merupakan tanggapan atas peluncuran rudal balistik terhadap pangkalan Ain al-Assad di Irak, tempat pasukan AS ditempatkan.
Sebuah pesawat tempur AC-130 milik AS telah menargetkan milisi yang bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap Pangkalan Udara Ain al-Asad. Milisi yang didukung Iran dan diketahui bernama Fadel al-Maksusi itu dipastikan tewas dalam serangan AS.
Akibat serangan AS, Harakat Hizbullah al-Nujaba, milisi lain yang didukung Iran di Irak, memberikan peringatan keras kepada AS.
"AS akan membayar harga mahal atas kejahatan brutalnya, dan mereka akan menerima dua kali lipat dari hukuman atas kejahatan mereka dalam waktu dekat," kata Harakat Hizbullah al-Nujaba.
Milisi yang didukung Iran mengeklaim bahwa mereka telah melakukan sejumlah serangan roket dan drone terhadap pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak, termasuk Ain al-Assad, dan juga sebuah pangkalan di al-Shaddadi di Suriah.
Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan bahwa serangan rudal balistik yang menargetkan Ain al-Assad telah melukai sejumlah personel dan memicu kerusakan kecil pada infrastruktur.
"Setelah serangan, sebuah pesawat militer AC-130 di daerah itu melakukan operasi pertahanan diri terhadap kendaraan milisi yang didukung Iran. Sejumlah milisi yang didukung Iran terlibat dalam serangan ini. Serangan pertahanan diri ini menelan beberapa korban jiwa dari pihak musuh," sebut Singh.
Sementara itu Pentagon mengatakan bahwa pasukan AS telah diserang sekitar 66 kali di Irak dan Suriah sejak 17 Oktober lalu, melukai sedikitnya 62 personel AS. (Kanaya Hairunissa)
Baca juga: 12 Rudal Iran Hantam Area Dekat Konsulat AS di Irak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News