"Bagi kami, penting agar semangat monumen Hagia Sophia yang agung ini untuk dipertahankan," katanya dalam konferensi pers.
Dilansir dari Hurriyet Daily, Senin, 27 Juli 2020, Menlu Cavusoglu menanggapi pernyataan Laya tersebut. Menurutnya, Hagia Sophia harus tetap terbuka untuk dikunjungi semua orang dari seluruh dunia.
"Jika dia (Menlu Spanyol) mengatakan itu harus tetap terbuka untuk kunjungan semua orang sebagai warisan budaya dunia, tidak apa-apa," katanya.
"Tapi, jika dia mengatakan bahwa Hagia Sophia harus tersedia untuk menyembah agama lain, kita tidak menerimanya. Itu adalah masjid," tegas Covusoglu.
Hagia Sophia awalnya merupakan gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Istanbul. Kemudian, bangunan tersebut berubah menjadi masjid dari 1453 hingga 1934.
Sejak 1934 hingga Juni 2020, bangunan itu kemudian dijadikan museum selama 86 tahun.
Pada 10 Juli lalu, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid.
Hagia Sophia menjadi salah satu bangunan bersejarah yang paling banyak dikunjungi di Turki oleh wisatawan domestik dan internasional. Bahkan, Hagia Sophia masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1985.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News