Kebakaran terjadi di sebuah gudang bahan bakar minyak selundupan di kota Seme Podji di Benin selatan, tempat di mana warga yang menggunakan mobil dan sepeda motor berdatangan untuk menimbun BBM.
Nigeria adalah produsen minyak terbesar, dan aktivitas penyelundupan bahan bakar merupakan hal biasa di negara tersebut dan di sepanjang perbatasannya. Kehadiran kilang ilegal, aktivitas pembuangan bahan bakar, dan jaringan pipa kurang layak terkadang memicu kebakaran besar di Nigeria.
"Saya terguncang. Kami mendengar orang-orang berteriak minta tolong. Namun intensitas api terlalu besar sehingga orang tidak bisa mendekat," kata Innocent Sidokpohou, seorang tukang kayu.
"Saya hendak mengisi bensin untuk pergi berbelanja. Saya keluar dan hampir 5 meter jauhnya saya mendengar ledakan. Ketika saya berbalik, semuanya dipenuhi asap hitam," sambungnya, melansir dari laman voanews.com.
Menteri Dalam Negeri Benin, Alassane Seidou, mengatakan kepada wartawan bahwa kebakaran serius telah terjadi di kota Seme Podji, namun tidak memberikan rincian tentang penyebabnya.
"Ada 34 korban tewas termasuk dua bayi," ucapnya. Ia mengatakan bahwa 20 orang lainnya dirawat di rumah sakit, termasuk beberapa yang berada dalam kondisi serius.
Semevo Nounagnon, seorang pengendara sepeda motor, mengaku tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Bahan Bakar Subsidi
Ia mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran, namun lokasi kejadian merupakan gudang bensin berukuran besar yang banyak didatangi warga "dari pagi hingga sore hari."Selama beberapa dekade, bensin bersubsidi murah di Nigeria diangkut secara ilegal melalui jalan darat ke negara-negara tetangga, terutama Benin, di mana bensin tersebut dijual kembali di pasar gelap oleh penjual informal.
Ketika mulai menjabat di bulan Mei, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu meninggalkan subsidi yang sudah lama ada untuk menjaga harga bahan bakar tetap rendah bagi masyarakat Nigeria.
Subsidi ini merugikan pemerintah miliaran dolar per tahun, dan Tinubu menjadikan penghapusannya sebagai kebijakan pertama dari serangkaian reformasi yang bertujuan memperbaiki perekonomian Nigeria dan menarik lebih banyak investasi.
Keputusan tersebut menyebabkan harga bensin naik tiga kali lipat di Nigeria, namun juga berdampak pada harga bahan bakar pasar gelap yang diselundupkan melalui perbatasan ke Benin dan negara-negara lain.
Keputusan subsidi Nigeria menggambarkan ketergantungan ekonomi Benin yang besar terhadap tetangganya yang sangat besar, dengan populasi 215 juta jiwa, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di benua itu dan berstatus sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Afrika.
Baca juga: Sebelas Orang Terluka dalam Ledakan Truk BBM di Nigeria
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News