Prajurit Afghanistan bersiaga di salah satu ruas jalan di Jalalabad pada 3 Agustus 2020. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)
Prajurit Afghanistan bersiaga di salah satu ruas jalan di Jalalabad pada 3 Agustus 2020. (NOORULLAH SHIRZADA/AFP)

Ratusan Ulama Minta Afghanistan dan Taliban Berhenti Berperang

Willy Haryono • 24 Februari 2021 13:17
Kabul: Ratusan ulama dari provinsi Herat di Afghanistan menyerukan kepada pemerintah dan kelompok militan Taliban untuk menghentikan aksi kekerasan dan mendeklarasikan gencatan senjata untuk seantero negeri. Para ulama menyebut konflik berkepanjangan di Afghanistan telah membunuh banyak Muslim.
 
Menurut para ulama di Herat, perang di Afghanistan tidak memiliki legitimasi.
 
Para ulama juga mengecam pernyataan tokoh kontroversial Mujiburrahman Ansari. Ansari pernah berkata bahwa mendukung pemerintahan Afghanistan yang sedang berkuasa saat ini sebagai sebuah dosa.

Mawlavi Khudadah Saleh, kepala dewan ulama untuk zona Afghanistan Barat, mengatakan bahwa Taliban juga sebenarnya sudah lelah berperang dan menginginkan perdamaian di Afghanistan.
 
"Semua warga Afghanistan, termasuk pemerintah, rakyat, dan juga Taliban, haus akan perdamaian," ujar Saleh, dilansir dari laman ABNA pada Rabu, 24 Februari 2021.
 
"Taliban berusaha keras agar perdamaian bisa tercapai di Afghanistan," lanjutnya.
 
Baca:  Pimpinan Taliban Sambangi Iran Bahas Proses Perdamaian Afghanistan
 
Saleh mengaku sempat berbicara dengan salah satu tokoh senior Taliban, yang mengatakan bahwa kelompok ulama di Afghanistan harus turut berperan dalam mendorong perdamaian.
 
"Saya mendapatkan pesan tersebut dari saudara kita di Taliban," tutur Saleh.
 
Ia mengatakan perang di Afghanistan saat ini berlangsung antara dua kelompok Muslim. "Jika ada dua Muslim yang terlibat perang, maka kelompok ketiga berkewajiban mendorong mereka menuju perdamaian," ungkapnya.
 
"Perang ini tidak memiliki legitimasi dan tidak dapat disebut jihad," lanjut Saleh, yang juga merupakan seorang dosen di Herat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan