Smotrich, seorang nasionalis sayap kanan, sebelumnya mengatakan bahwa orang-orang Palestina adalah "penemuan" dari abad terakhir dan orang-orang seperti dirinya dan kakek-neneknya adalah "orang Palestina sejati."
"Tidak ada yang namanya Palestina karena tidak ada yang namanya rakyat Palestina," kata Smotrich.
Pernyataan Smotrich mendapat protes internasional yang meluas. Bulan lalu, Smotrich juga memicu kecaman internasional setelah dia mengatakan Kota Huwara di Tepi Barat yang diduduki Palestina harus ‘dimusnahkan’ menyusul kematian dua warga dalam serangan penembakan di sana.
“Pernyataan Smotrich tentang Huwara ‘tidak’ mencerminkan nilai-nilai AS. RUU Israel baru-baru ini untuk menempati kembali empat pos terdepan Israel di Tepi Barat utara yang sebelumnya ditinggalkan pada 2005 ‘tidak konsisten’ dengan ‘komitmen lama’,” tegas Blinken, seperti dikutip Anadolu, Kamis 23 Maret 2023.
"Pemahaman saya adalah bahwa Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu telah mengatakan bahwa mereka, tidak memiliki niat untuk benar-benar bergerak maju pada otoritas yang tampaknya telah diberikan," ucap Blinken.
Sementara PM Netanyahu sebelumnya mengatakan, keputusan Knesset untuk mencabut bagian-bagian dari Undang-Undang Pelepasan mengakhiri undang-undang diskriminatif dan memalukan yang melarang orang Yahudi tinggal di daerah di Samaria utara (Tepi Barat). Namun, dia mencatat bahwa pemerintahnya tidak berencana untuk membangun pemukiman baru di Tepi Barat utara.
"Pemerintah tidak berniat mendirikan pemukiman di daerah tersebut," imbuhnya.
Diperkirakan sekitar 650.000 warga tinggal di 164 permukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat. Di bawah hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id