"Kami siap bertukar tahanan Iran dan Amerika, dan kami juga siap mendiskusikan isu ini. Tapi Amerika belum merespons," kata Rabiei.
Rabiei menambahkan, Iran khawatir terhadap keselamatan dan kesehatan sejumlah warganya yang ditahan AS. "Kami menganggap Amerika bertanggung jawab atas keselamatan warga Iran di tengah wabah virus korona," ungkap Rabiei.
Tahun lalu, Iran dan AS telah melakukan pertukaran tahanan. Iran membebaskan mahasiswa AS bernama Xiyue Wang yang ditahan tiga tahun atas tudingan espionase. Sementara AS membebaskan Massoud Soleimani, seorang peneliti sel punca yang dituding melanggar aturan sanksi ekonomi Washington terhadap Teheran.
Ketegangan AS dan Iran meningkat sejak 2018 saat Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Usai keluar dari perjanjian itu, AS menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi baru terhadap Iran.
"Tidak perlu ada negara ketiga untuk memediasi pertukaran tahanan Iran dan Amerika kali ini," tutur Rabiei.
Pekan kemarin, tiga pejabat Iran mengatakan bahwa proses pertukaran tahanan dengan AS sedang berlangsung. Michael White, seorang veteran AS yang ditahan di Iran sejak 2018, merupakan salah satu tahanan yang mungkin dibebaskan kali ini.
Ia telah dibebaskan dari penjara atas atas medis pada pertengahan Maret lalu, namun hingga kini masih berada di Iran.
Sementara AS kemungkinan akan membebaskan Sirous Asgari, seorang profesor Iran yang sempat dituding mencuri rahasia negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News