Jet tempur Israel dalam sebuah manuver di udara. Foto: AFP
Jet tempur Israel dalam sebuah manuver di udara. Foto: AFP

Israel Serang Pelabuhan Latakia di Suriah, Sebabkan Kerusakan Material

Fajar Nugraha • 28 Desember 2021 11:52
Latakia: Serangan udara Israel menghantam pelabuhan Latakia di Suriah pada Selasa 28 Desember 2021. Ini adalah serangan kedua di fasilitas utama bulan ini, menurut media pemerintah Suriah.
 
Sejak pecahnya perang saudara Suriah pada 2011, Israel secara rutin melakukan serangan udara terhadap tetangganya yang dilanda perselisihan. Sebagian besar menargetkan pasukan pemerintah Suriah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.
 
"Sekitar 03:21, musuh Israel melakukan agresi udara dengan beberapa rudal dari arah Mediterania, menargetkan halaman kontainer di pelabuhan Latakia," kantor berita negara Suriah SANA mengutip sumber militer, seperti dikutip AFP, Selasa 28 Desember 2021.

“Serangan itu menyebabkan kerusakan material yang signifikan dan menyebabkan kebakaran,” tambahnya.
 
Pada 7 Desember, Israel melakukan serangan terhadap pengiriman senjata Iran di Latakia yang terletak di jantung barat Suriah Presiden Bashar al-Assad, tanpa menimbulkan korban.
 
“Serangan sebelumnya, yang merupakan yang pertama di fasilitas itu sejak dimulainya perang, memicu serangkaian ledakan,” menurut Syrian Observatory for Human Rights, sebuah pemantau yang berbasis di Inggris dengan jaringan sumber yang luas di Suriah.
 
Obsevatory menambahkan, pada November, tiga tentara dan dua pejuang Suriah yang berafiliasi dengan kelompok Syiah Lebanon Hizbullah tewas dalam serangan Israel.
 
Sementara negara Yahudi jarang mengomentari serangan individu yang dilakukan terhadap tetangga utaranya -,yang secara resmi masih berperang,- telah dikonfirmasi ratusan sejak 2011.
 
Menurut sebuah laporan oleh tentara Israel, itu mencapai sekitar 50 target di Suriah pada tahun 2020. Dalam operasi paling mematikan sejak serangan dimulai, Israel menewaskan 57 anggota pasukan rezim dan pejuang sekutu di Suriah timur semalam pada 13 Januari 2021.
 
Militer Israel telah berulang kali membela operasi tersebut sebagai upaya untuk mencegah musuh bebuyutannya Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.
 
Kepala Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva menuduh Iran "terus mempromosikan subversi dan teror" di Timur Tengah.
 
Dalam perang bayangan, Israel telah menargetkan situs militer Iran di Suriah dan juga melakukan kampanye sabotase di dalam Iran terhadap program nuklirnya.
 
Teheran telah menjadi pendukung utama pemerintah Suriah dalam konflik yang telah berlangsung selama satu dekade. Iran dituduh membiayai, mempersenjatai, dan memimpin sejumlah kelompok milisi Suriah dan asing yang bertempur bersama angkatan bersenjata reguler, di antaranya kelompok Hizbullah yang kuat di Lebanon.
 
Sedangkan konflik di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan