Ini adalah kedua kalinya dalam dua minggu terakhir Amerika Serikat menargetkan sebuah lokasi di Suriah yang dikatakan terkait dengan Iran, yang mendukung sejumlah kelompok bersenjata yang Washington tuduh sebagai penyebab meningkatnya serangan terhadap pasukannya di Timur Tengah.
Amerika Serikat berupaya untuk mencegah Iran dan proksinya mengubah konflik Israel-Hamas menjadi perang regional. Namun serangan berulang-ulang dan serangan sebagai balasannya berisiko menimbulkan konflik antara Washington dan Teheran.
“Pasukan militer AS melakukan serangan pertahanan diri terhadap sebuah fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok afiliasinya. Serangan ini dilakukan oleh dua pesawat F-15 AS terhadap fasilitas penyimpanan senjata,” kata Austin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 9 November 2023.
“Serangan pertahanan diri yang presisi ini merupakan respons terhadap serangkaian serangan terhadap personel AS di Irak dan Suriah yang dilakukan oleh afiliasi Pasukan IRGC-Quds,” kata Austin.
“Amerika Serikat sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melindungi negara, warga dan fasilitas kami,” tegas Austin.
Berhenti menyerang
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan, “serangan itu digabungkan dengan pesan yang sangat jelas melalui berbagai saluran. Dan pesannya adalah, kepada senior Iran para pemimpin, 'Kami ingin Anda mengarahkan perwakilan dan kelompok milisi Anda untuk berhenti menyerang kami,”Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang mengatakan serangan hari Rabu itu menewaskan sembilan orang yang berafiliasi dengan kelompok yang didukung Iran.
Seorang pejabat senior militer Amerika mengatakan, lokasi di provinsi Deir Ezzor telah diawasi sehingga Amerika Serikat dapat memilih waktu untuk melakukan serangan dengan jumlah korban yang minimal, namun hal itu mungkin saja menimbulkan korban jiwa.
“Kami hanya melacak maksimal beberapa (orang) yang kami belum dapat konfirmasi sebelum serangan terjadi,” kata pejabat itu.
Militer AS juga menyerang dua fasilitas di Suriah pada 26 Oktober yang dikatakan digunakan oleh IRGC dan kelompok afiliasinya, namun menilai serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Seperti serangan terbaru, Washington mengatakan dua serangan sebelumnya merupakan respons terhadap serangan terhadap personel AS, yang telah menjadi sasaran lebih dari 40 kali dengan roket dan drone sejak 17 Oktober.
Meningkatnya serangan terhadap pasukan AS terkait dengan perang antara Israel dan Hamas, yang dimulai ketika kelompok militan tersebut melakukan serangan mengejutkan lintas batas dari Gaza pada tanggal 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Militer Israel merespons dengan serangan udara, darat, dan laut tanpa henti di Gaza yang menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut telah menyebabkan lebih dari 10.500 warga Palestina tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News