Sebelumnya ada tawarn tujuh hari gencatan senjata dan pertukaran sandera. Tetapi pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, tidak bersedia.
Hamas dan kelompok pejuang Palestina di Gaza secara resmi mengumumkan penolakan mereka terhadap gencatan senjata satu minggu yang ditawarkan Israel untuk pembebasan 40 sandera Israel dan tahanan keamanan Palestina.
Baca: Tiba di Mesir, Pimpinan Hamas Ismael Haniyeh Tegaskan Perlawanan Masih Kokoh. |
Hamas menerbitkan pesan resmi pada Kamis 21 Desember 2023 yang mengatakan bahwa mereka tidak akan lagi melakukan pembebasan sebelum perang berakhir.
“Kami hanya akan membahas para tawanan dan menyimpulkan perjanjian pertukaran tawanan setelah penghentian total agresi Israel dan gencatan senjata,” kata pernyataan Hamas itu, seperti dikutip AFP, jumat 21 Desember 2023.
Israel, yang dalam beberapa hari terakhir menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan baru, bereaksi dengan menegaskan bahwa perang akan berakhir "hanya jika semua tujuannya telah tercapai”. Tujuannya yaitu untuk memberantas Hamas, membebaskan para sandera dan mengamankan Jalur Gaza.
Penguatan posisi organisasi pejuang itu, yang menginginkan penarikan total IDF untuk memulai negosiasi guna mencapai kesepakatan yang lebih besar, membuktikan niat Hamas untuk menjamin kelangsungan hidupnya, dengan cara apa pun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id