Para pendukung Aliansi Negara-Negara Sahel atau AES berkumpul di Niamey, Niger, 28 Januari 2024. (Boureima HAMA / AFP)
Para pendukung Aliansi Negara-Negara Sahel atau AES berkumpul di Niamey, Niger, 28 Januari 2024. (Boureima HAMA / AFP)

Ingin Keluar dari ECOWAS, Mali dan Burkina Faso Kirim Pemberitahuan Resmi

Medcom • 30 Januari 2024 10:28
Bamako: Rezim militer Mali, Burkina Faso, dan Niger telah mengumumkan rencana mereka untuk keluar dari blok ECOWAS. Alasannya, blok Afrika Barat itu dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan mereka.
 
Kementerian Luar Negeri Mali menunjukkan kepada kantor berita AFP mengenai salinan surat yang mereka kirim ke ECOWAS. Sementara itu, Burkina Faso telah melayangkan pemberitahuan resmi ke blok tersebut.
 
Sejauh ini belum ada informasi langsung dari Niger, namun pernyataan dari kedua tetangganya mengonfirmasi kemiripan tindakan terkait pengambilan keputusan.

ECOWAS sebelumnya menyatakan bahwa mereka menunggu pemberitahuan resmi dari ketiga negara yang ingin keluar. Menurut undang-undang ECOWAS, penarikan diri tidak dapat berlaku setidaknya satu tahun setelah pemberitahuan resmi diterima. 
 
Mali, Burkina Faso, dan Niger adalah anggota pendiri ECOWAS sejak tahun 1975. Namun, kelompok regional tersebut memberlakukan sanksi terhadap ketiga negara setelah terjadinya kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan sipil.
 
Pada hari Minggu kemarin, ketiga negara telah membentuk Aliansi Negara-Negara Sahel (AES). Ketiganya menyatakan bahwa ECOWAS berada di bawah pengaruh kekuatan asing. ECOWAS dianggap mengkhianati prinsip-prinsip pendiriannya dan merupakan ancaman bagi negara-negara anggota beserta masyarakatnya.

Masalah Internal ECOWAS

Nigeria, sebagai kekuatan regional, menyatakan kesedihan atas keputusan ketiga negara untuk keluar dari ECOWAS.
 
"Nigeria mendukung ECOWAS untuk menekankan proses hukum dan komitmen bersama kami untuk melindungi dan memperkuat hak dan kesejahteraan semua warga negara anggota," ucap Kemenlu Nigeria, dikutip dari France 24 pada Selasa, 30 Januari 2024.
 
Pemerintah Nigeria mengaku telah berupaya dengan itikad baik untuk menyelesaikan kesulitan di internal ECOWAS. Namun, jelas bahwa tidak semua anggota memiliki niat baik yang sama, ucapnya.
 
"Sebaliknya, para pemimpin yang tidak dipilih terlibat dalam sikap publik yang menolak hak kedaulatan rakyat mereka untuk membuat pilihan mendasar atas kebebasan bergerak, kebebasan berdagang, dan kebebasan memilih pemimpin mereka sendiri," tambah pernyataan Nigeria.
 
Saat ini, Nigeria mengaku tetap membuka diri untuk berkomunikasi dengan Burkina Faso, Mali, dan Niger. Nigeria juga mengajak komunitas internasional untuk terus mendukung visi ECOWAS mengenai kemitraan, kerja sama, dan integrasi regional yang lebih erat. (Atika Pusagawanti)
 
Baca juga:  Tolak Intervensi Militer di Niger, Burkina Faso dan Mali Ancam Deklarasi Perang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan