Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Naledi Pandor. Foto: AFP
Menteri Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan Naledi Pandor. Foto: AFP

BRICS Menarik Perhatian, 40 Negara Disebut Minat Bergabung

Fajar Nugraha • 21 Juli 2023 07:07
Johanesburg: Lebih dari 40 negara telah menyatakan keinginan mereka untuk bergabung dengan kelompok negara BRICS. Hal tersebut dikatakan oleh Afrika Selatan (Afsel), saat blok tersebut bersiap untuk mengadakan pertemuan puncak bulan depan.
 
Berbicara pada konferensi pers pada Kamis 20 Juli 2023, Duta Besar Afrika Selatan untuk BRICS Anil Sooklal mengatakan bahwa sejauh ini 22 negara telah secara resmi meminta untuk bergabung dengan blok tersebut.
 
“Selain itu, ada umlah negara yang sama yang secara informal menyatakan minat untuk menjadi anggota BRICS. (Termasuk) semua negara utama dunia selatan," ucap Sooklal, seperti dikutip Press TV.

Pernyataan Sooklal datang saat KTT BRICS dijadwalkan berlangsung di Johannesburg antara 22 dan 24 Agustus.
 
Iran, Venezuela, Aljazair, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Argentina termasuk di antara daftar negara-negara yang secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung atau menyatakan minat.
 
BRICS adalah singkatan dari anggota grup saat ini, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Sejak pembentukan blok pada 2006, negara-negara anggota telah mencapai hasil yang menguntungkan di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, politik, keamanan, inovasi teknologi, serta pertukaran sosial dan budaya.
 
Anggota grup ini menampung sekitar setengah dari populasi dunia selain mewakili seperlima dari ekonomi global.
 
Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi diundang untuk menghadiri KTT yang akan datang, tetapi rekannya dari Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang negaranya adalah Ketua kelompok BRICS saat ini, mengumumkan pada hari Rabu bahwa pemimpin Rusia tidak akan menghadiri acara tersebut.
 
"Dengan kesepakatan bersama, Presiden Vladimir Putin dari Federasi Rusia tidak akan menghadiri KTT tersebut, tetapi Federasi Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov," kata Vincent Magwenya, juru bicara Ramaphosa.
 
Kremlin, pada bagiannya, mencatat bahwa Putin malah akan berpartisipasi dari jarak jauh dalam pembicaraan tingkat tinggi.
 
"Presiden Putin memutuskan untuk mengambil bagian dalam KTT BRICS dalam format konferensi video," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia.
 
"Ini akan menjadi partisipasi penuh,” ungkapnya
 
Rusia dituduh mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah. Meski Moskow menolak keras tuduhan tersebut, Putin dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
 
Afrika Selatan, yang memiliki hubungan bersejarah dengan Rusia, menghadapi dilema dalam menjadi tuan rumah KTT yang akan datang. Di satu sisi, ia mengambil sikap netral terhadap perang saat ini di Ukraina, tetapi di sisi lain, ia adalah anggota ICC yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin pada bulan Maret.
 
Dilema tersebut telah menyebabkan perdebatan sengit di negara Afrika dan Barat tentang apakah surat perintah terhadap Putin akan dilaksanakan.
 
Kembali pada tahun 2015, Afrika Selatan menolak untuk menangkap presiden Sudan saat itu Omar al-Bashir, yang juga dicari oleh ICC.
 
Iran termasuk di antara lebih dari selusin negara yang mencari keanggotaan di blok tersebut dan telah mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan badan tersebut. Republik Islam telah menggambarkan tujuannya sejalan dengan negara-negara BRICS.
 
BRICS adalah pesaing yang meningkat untuk kelompok G7 negara industri Barat. Perekonomian negara-negara anggota memiliki lebih dari 40 persen penduduk dunia dan hampir seperempat produk domestik bruto dunia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan