Jet tempur F-35 milik Angkatan Udara Amerika Serikat. Foto: AFP
Jet tempur F-35 milik Angkatan Udara Amerika Serikat. Foto: AFP

Senat AS Gagal Cegah Penjualan Jet F-35 ke Uni Emirat Arab

Marcheilla Ariesta • 11 Desember 2020 07:38
Washington: Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat gagal mencegah pemerintahan Presiden Donald Trump menjual jet tempur siluman F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA). Ini salah satu kesepakatan penjualan persenjataan terbesar selama empat tahun kepemimpinan Trump.
 
Sebagian besar Senator AS menepis kekhawatiran soal Trump berpotensi memicu kompetisi persenjataan berbahaya melalui penjualan jet tempur itu.
 
Trump menyepakati penjualan jet tempur berkemampuan siluman F-35, drone tanpa senjata dan persenjataan lain senilai USD23 miliar (setara Rp325 triliun) kepada UEA.

Kesepakatan itu dicapai setelah UEA setuju menormalisasi hubungan dengan Israel beberapa waktu lalu. Para Senator Demokrat mengajukan resolusi yang bertujuan mencegah penjualan jet tempur tersebut.
 
Jajak pendapat yang digelar terpecah berdasarkan garis partai, dengan penentang penjualan jet tempur itu gagal. Terlebih UEA menjadi bagian dari operasi militer pimpinan Saudi di Yaman yang memicu krisis kemanusiaan.
 
Roy Blunt, seorang senator Republik mengatakan penjualan senjata ke UEA mendukung pekerjaan AS. Menurutnya, hal ini juga memberikan 'penguatan kepada teman-teman kita yang memandang musuh bersama dan bekerja secara langsung untuk menggerakkan negara mereka dan kawasan mereka ke arah yang jauh lebih baik'.
 
Trump mengancam akan memberikan veto jika resolusi yang berupaya mencegah penjualan jet tempur itu diloloskan. Dibutuhkan dua pertiga suara mayoritas dari Senat maupun DPR untuk membatalkan veto Trump.
 
Gedung Putih menegaskan penjualan jet F-35 akan memampukan UEA untuk menangkal meningkatkan perilaku agresif dan ancaman Iran yang dilontarkan setelah kesepakatan damai.
 
Senator Demokrat, Robert Menendez, menyatakan sepakat jika Iran memberikan ancaman.
 
"Kita belum memahami secara tepat ancaman militer yang akan dihadapi F-35 atau drone bersenjata saat berhadapan dengan Iran," tuturnya, dilansir dari laman Israel National News, Kamis, 10 Desember 2020.
 
Sebanyak dua Senator dari Demokrat bergabung dalam kelompok pendukung penjualan jet tempur tersebut. Sementara itu, seorang Senator Republik, Rand Paul, malah menentang penjualan tersebut.
 
Paul meragukan Uni Emirat Arab tidak akan menyalahgunakan jet tempur canggih tersebut.
 
"Bisakah kita mempercayai orang-orang yang telah menjadi bagian dari kampanye pengeboman warga sipil di Yaman untuk bertindak lebih bijak di masa depan?" tanyanya.
 
Jet tempur F-35 dengan kemampuan siluman yang diproduksi Lockheed Martin memiliki sensor dan alat pengumpul data yang canggih, yang bisa digunakan untuk serangan udara, mengumpulkan informasi intelijen dan pertempuran langsung di udara.
 
Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya mengumumkan UEA akan membeli 50 unit jet tempur F-35, yang setara dengan armada milik Israel. Sebelumnya, Israel menentang penjualan jet siluman buatan AS ke negara Arab, namun mereka mencabut keberatannya setelah UEA sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel pada September lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan