Dilansir dari laman Hurriyet Daily News, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat adanya satu korban selamat, yakni bayi berusia dua bulan. Menurut Kemenkes Gaza, kata "pembantaian" saja tidak cukup untuk mendeskripsikan apa yang baru saja terjadi terhadap kedelapan orang tersebut.
Sayap militer kelompok Hamas, Izzeddin al-Qassam Brigades, mengumumkan bahwa kota Ashdod dan Beersheba terkena hantaman roket sebagai bentuk pembalasan atas serangan udara Israel yang menewaskan delapan orang di sebuah rumah di al-Shati.
Jumat malam kemarin, tiga warga Palestina tewas dalam serangan udara pesawat jet tempur Israel di area Tel Kuleybu, Gaza bagian utara.
Kemenkes Gaza mencatat total 37 anak-anak dan 22 perempuan termasuk dari 144 korban tewas serangan Israel. Sementara jumlah korban luka tercatat melampaui 950 orang sejak Senin kemarin.
Pasukan Israel melancarkan hampir 30 serangan udara antara Jumat malam dan Sabtu pagi di wilayah utara Gaza. Dalam serangkaian serangan tersebut, sebuah masjid hancur berantakan.
Serangan udara dan peluncuran roket dipicu ketegangan di Yerusalem, termasuk mengenai rencana penggusuran rumah di wilayah Sheikh Jarrah dan penyerbuan pasukan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hamas yang merupakan kelompok penguasa Gaza sempat memperingatkan Israel untuk segera mundur dari Al-Aqsa. Karena peringatan tidak dihiraukan, Hamas pun meluncurkan serangkaian roket yang dibalas dengan serangan udara.
Seorang utusan khusus Amerika Serikat telah tiba di Tel Aviv untuk mendorong upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kedatangan utusan khusus AS berlangsung menjelang pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Minggu besok.
Baca: Utusan AS Siap Dorong Gencatan Senjata Israel-Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News