Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar yang terus diburu Israel. Foto: AFP
Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar yang terus diburu Israel. Foto: AFP

Israel Si Gila Perang, Bersumpah Singkirkan Pemimpin Baru Hamas

Fajar Nugraha • 08 Agustus 2024 06:56
Tel Aviv: Israel berjanji untuk menyingkirkan pimpinan Hamas yang baru, Yahya Sinwar, yang diduga sebagai dalang serangan 7 Oktober, yang pengangkatannya semakin mengobarkan ketegangan regional saat perang Gaza memasuki bulan ke-11 pada hari Rabu.
 
Penunjukan Sinwar untuk memimpin kelompok pejuang Palestina itu dilakukan saat Israel bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan Iran atas pembunuhan pendahulunya Ismail Haniyeh minggu lalu di Teheran.
 
Berbicara di sebuah pangkalan militer pada hari Rabu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "bertekad" untuk mempertahankan diri.

"Kami siap secara defensif dan ofensif," kata Netanyahu diarahkan ke Sinwar, seperti dikutip AFP, Kamis 8 Agustus 2024.
 
Kepala Angkatan Darat Letnan Jenderal Herzi Halevi berjanji untuk "menemukan dia (Sinwar), menyerangnya" dan memaksa Hamas untuk mencari pemimpin lain.
 
Baca: Israel Merasakan Tekanan Setelah Yahya Sinwar Gantikan Ismail Haniyeh.

 
Sinwar  -,pemimpin Hamas di Gaza sejak 2017,- tidak terlihat sejak serangan 7 Oktober, yang merupakan yang paling mematikan dalam sejarah Israel.
 
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa pemilihan Sinwar mengirimkan pesan bahwa organisasi tersebut "melanjutkan jalur perlawanannya".
 
Sekutu Hamas di Lebanon, Hizbullah, memberi selamat kepada Sinwar dan mengatakan penunjukan tersebut menegaskan "musuh telah gagal mencapai tujuannya" dengan membunuh para pemimpin dan pejabat Hamas.
 
Para analis yakin Sinwar lebih enggan menyetujui gencatan senjata Gaza dan lebih dekat dengan Teheran daripada Haniyeh, yang tinggal di Qatar.
 
"Jika kesepakatan gencatan senjata tampak tidak mungkin setelah kematian Haniyeh, hal itu bahkan lebih kecil kemungkinannya di bawah Sinwar," menurut Rita Katz, direktur eksekutif SITE Intelligence Group.
 
"Kelompok tersebut hanya akan semakin condong ke strategi militan garis kerasnya dalam beberapa tahun terakhir," tambah Katz.
 
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Sinwar harus membantu mencapai gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa dia "telah dan tetap menjadi penentu utama".
 
Warga sipil di Israel dan Gaza menghadapi penunjukan Sinwar dengan rasa tidak nyaman.
 
Mohammad al-Sharif, seorang pengungsi Gaza, mengatakan kepada AFP: "Dia seorang pejuang. Bagaimana negosiasi akan berlangsung?"
 
Di Tel Aviv, manajer perusahaan logistik Hanan, yang tidak ingin menyebutkan nama belakangnya, mengatakan penunjukan Sinwar berarti Hamas "tidak merasa perlu mencari seseorang yang tidak terlalu militan, seseorang dengan pendekatan yang tidak terlalu mematikan".

Hizbullah janji membalas

Hizbullah yang didukung Iran juga telah berjanji untuk membalas kematian Haniyeh dan komandan militernya sendiri Fuad Shukr dalam serangan Israel di Beirut beberapa jam sebelumnya.
 
Dalam pidato yang disiarkan di televisi untuk menandai satu minggu sejak kematian Shukr, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pada hari Selasa bahwa kelompoknya akan membalas "sendirian atau dalam konteks tanggapan terpadu dari semua poros" kelompok yang didukung Iran di wilayah tersebut.
 
Amerika Serikat, yang telah mengirim kapal perang dan jet tambahan ke wilayah tersebut, mendesak Iran dan Israel untuk menghindari eskalasi.
 
Presiden Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Selasa.
 
"Tidak seorang pun boleh meningkatkan konflik ini. Kami telah terlibat dalam diplomasi yang intens dengan sekutu dan mitra, menyampaikan pesan itu langsung ke Iran. Kami menyampaikan pesan itu langsung ke Israel," kata Blinken kepada wartawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan