Kondisi salah satu kamp pengungsi Suriah di idlib yang dipenuhi genangan air usai guyuran hujan deras, 8 Desember 2021. (Abdulaziz KETAZ / AFP)
Kondisi salah satu kamp pengungsi Suriah di idlib yang dipenuhi genangan air usai guyuran hujan deras, 8 Desember 2021. (Abdulaziz KETAZ / AFP)

Banjir Melanda Ribuan Keluarga di Sejumlah Kamp Pengungsi Suriah

Medcom • 22 Desember 2021 20:02
Idlib: Hujan deras terus mengguyur sejumlah kamp pengungsi Suriah di desa-desa sekitar Idlib dekat perbatasan Turki. Pejabat setempat mengatakan, derasnya hujan mempersulit kehidupan 3.732 keluarga pengungsi dan juga membuat 500 tenda tidak dapat digunakan.
 
Dilansir dari Yeni Safak, Rabu, 22 Desember 2021, pengungsi bernama Fatima Jasim menghadapi tantangan baru di tenda daruratnya di Kamp Zifir, Idlib, yang rusak akibat diguyur hujan deras. Sejak perang sipil Suriah berkecamuk di tahun 2011, Jasim sudah tinggal di kamp tersebut.
 
Tidak hanya tenda Jasim yang rusak diterjang hujan, tapi juga tempat penampungan lebih dari 3.700 pengungsi Suriah. Saat ini, mereka semua tidak memiliki tempat tinggal layak di tengah musim dingin yang menggigil.

"Setiap orang yang tinggal di sini membutuhkan berbagai macam bantuan," kata Jasim kepada Anadolu Agency (AA).
 
Selain di Kamp Zifir, jujan dan banjir juga melanda kamp pengungsi di barat laut Suriah. Sejumlah keluarga di sana kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari karena terhalang faktor cuaca buruk.
 
"Kami tidak bisa tidur di tenda kami pada malam hari. Air merembes ke tenda. Suami saya sudah tua dan tidak bisa bergerak karena suhu begitu dingin. Kami kelaparan dan juga diguyur hujan pada waktu bersama," kata Jasim tentang situasi di kampnya. "Hanya Allah yang mengerti penderitaan kita," sambung dia.
 
Jasim mengatakan, kondisi basah akibat hujan membuat dirinya sulit memasak. "Kami memasak makanan dengan membakar sampah kantong plastik yang saya kumpulkan," ungkap dia.
 
Jasim meminta badan-badan kemanusiaan internasional untuk memberikan bantuan makanan, pakaian, dan bahan bakar. Ia menekankan bahwa dirinya dan banyak pengungsi lain kini hidup di bawah kondisi memprihatinkan.
 
Direktur Koordinator Tanggap Darurat Suriah, Mohammed Hallaj, mengatakan kepada AA bahwa saat ini terdapat lebih dari 500 tenda di kamp pengungsian Suriah yang tidak dapat digunakan. "Setidaknya 3.742 keluarga terdampak hujan deras, dan 2.145 tenda rusak akibat banjir," tuturnya.
 
Menurut Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), sekitar 6,6 juta warga Suriah telah dipaksa meninggalkan negara mereka sendiri sejak satu dekade terakhir. Mereka terpaksa pergi demi menghindari konflik bersenjata yang dapat membahayakan jiwa. (Nadia Ayu Soraya)
 
Baca:  Konflik Berdarah Perang Sipil di Suriah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan