Penangkapan dari pelaku pembunuhan ilmuwan Iran ini menjadi berita terpopuler Internasional Medcom.id 10 Desember 2020.
Diikuti dengan berita Maroko yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kemudian juga dengan kabar mengenai pedemo pro-demokrasi Thailand yang memimta bantuan PBB untuk menekan Monarki.
Berita-berita tersebut dapat dilihat lebih lanjut dalam berita terpopuler Internasional Medcom.id:
1. Pelaku Pembunuhan Fakhrizadeh Sudah Ditangkap
Direktur Jenderal Parlemen Urusan Internasional Iran, Hossein Amir Abdollahian mengumumkan penangkapan tersangka pembunuh ilmuwan nuklir, Mohsen Fakhrizadeh. Menurutnya, pelaku telah diidentifikasi."Pelaku pembunuhan itu sudah diidentifikasi dan ditangkap badan keamanan kami. (Mereka) tidak akan lolos dari keadilan," tutur Abdollahian, dilansir dari Prensa Latina, Kamis, 10 Desember 2020.
Politisi Iran tersebut menyebutkan ada implikasi Israel dan badan intelijen lainnya, termasuk dari AS dalam pembunuhan tersebut.
Siapa pelaku pembunuhan itu? Selanjutnya di sini.
2. Maroko Normalisasi Hubungan dengan Israel, Wilayah Sahara Diakui AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan Israel-Maroko. Berdasarkan kesepakatan itu, Amerika Serikat juga akan mengakui Sahara Barat yang disengketakan sebagai wilayah Maroko.“Israel dan Maroko akan menjalin hubungan diplomatik penuh,” ucap Presiden Donald Trump Kamis 10 Desember 2020.
“Normalisasi ini sebagai bagian dari kesepakatan yang mencakup pengakuan AS atas kedaulatan Maroko atas Sahara Barat yang telah lama disengketakan,” tuturnya.
Syarat apa yang dipenuhi untuk normalisasi hubungan itu? Selanjutnya di sini.
3. Pedemo Pro-Demokrasi Thailand Minta Bantuan PBB untuk Tekan Monarki
Aktivis demokrasi Thailand berunjuk rasa di kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bangkok. Mereka meminta bantuan PBB untuk menekan kerajaan agar mencabut undang-undang pencemaran nama baik yang digunakan untuk menekan gerakan demonstrasi ini.Sebanyak 23 pemimpin demo menghadapi dakwaan di bawah Undang-undang Pencemaran Nama Baik Kerajaan. Pasalnya, demo yang berlangsung sejak pertengahan tahun ini menuntut reformasi monarki dan pengawasan lebih cermat terhadap pengaturan keuangan keluarga kerajaan.
UU leste majeste kerajaan yang melindungi Raja Maha Vajiralongkron dari kritik ini dapat menghukum siapapun yang melanggar dengan hukuman tiga hingga 15 tahun penjara.
Apa bentuk permintaan dari para pedemo? Selanjutnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News