Imigran gelap yang terapung di Laut Mediterania. Foto: AFP
Imigran gelap yang terapung di Laut Mediterania. Foto: AFP

74 Imigran Gelap Tewas saat Kapal yang Ditumpangi Tenggelam di Libya

Fajar Nugraha • 13 November 2020 09:56
Tripoli: Sedikitnya 74 imigran gelap yang berusaha menuju Eropa tenggelam setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Libya pada Kamis 12 November 2020. 74 migran itu diketahui tewas tenggelam.
 
“Kapal itu membawa lebih dari 120 migran, termasuk wanita dan anak-anak, ketika rusak di lepas pantai pelabuhan Libya al-Khums,” kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), seperti dikutip Euronews, Jumat 13 November 2020.
 
“Hanya 47 orang yang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai dan nelayan Libya dan sejauh ini 31 mayat telah ditemukan saat pencarian korban yang tersisa terus berlanjut,” tambah IOM.

Insiden kali ini adalah yang terbaru dari setidaknya delapan bangkai kapal yang terjebak di Mediterania Tengah sejak bulan lalu.
 
“Meningkatnya jumlah korban jiwa di Mediterania merupakan manifestasi dari ketidakmampuan Negara untuk mengambil tindakan tegas untuk mengerahkan kembali yang sangat dibutuhkan, kapasitas Pencarian dan Penyelamatan yang berdedikasi di penyeberangan laut paling mematikan di dunia,” kata Federico Soda, Kepala IOM Misi Libya.
 
Organisasi nirlaba Open Arms yang telah menyelamatkan ratusan migran baru-baru ini menyebut berita itu ‘tak tertahankan’.
 
IOM mengatakan telah memperhatikan lonjakan baru-baru ini dalam jumlah keberangkatan dari pantai Libya, dengan lebih dari 780 kedatangan di Italia sejak awal Oktober. Lebih dari 11.000 migran telah dicegat dan dikembalikan ke Libya, di mana mereka menghadapi risiko pelanggaran hak asasi manusia dan penahanan.
 
"IOM menyatakan bahwa Libya bukanlah pelabuhan yang aman untuk kembali dan menegaskan kembali seruannya pada komunitas internasional dan Uni Eropa untuk mengambil tindakan segera dan konkret untuk mengakhiri siklus pemulangan dan eksploitasi," sebut pernyataan itu.
 
Libya yang dilanda perang telah menjadi titik transit besar bagi para migran yang datang dari Afrika dan Timur Tengah sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator Moammar Gadhafi.
 
Menurut IOM, setidaknya 20.000 orang telah meninggal di perairan itu sejak 2014.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan