Berpakaian militer dan berbicara kepada sebuah saluran televisi, PM Abiy terlihat berada di suatu area terbuka. Saluran televisi tersebut melaporkan bahwa PM Abiy berada di wilayah Afar.
"Apa yang kalian lihat di sana adalah sebuah gunung yang sempat direbut musuh. Tapi sekarang kami sudah merebutnya secara penuh," kata PM Abiy Ahmed, dilansir dari Brisbane Times, Sabtu, 27 November 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Moral pasukan sedang sangat baik," sambungnya, yang berjanji akan segera merebut kota Chifra dari tangan pemberontak Tigray.
"Kami tidak akan mundur hingga kami mengubur musuh dan memastikan kebebasan Ethiopia. Apa yang perlu kita lihat bersama adalah Ethiopia yang dapat berdiri sendiri, dan kami rela mati untuk itu," pungkas PM Abiy Ahmed.
Kemunculannya di televisi terjadi beberapa hari usai pemerintah Ethiopia melarang semua media dalam malaporkan informasi tidak resmi seputar konflik Tigray. Pemerintahan PM Abiy melarang semua warga untuk mendukung pemberontak Tigray, baik langsung maupun tidak langsung atas nama kebebasan berbicara.
"Pasukan keamanan akan mengambil langkah-langkah tertentu terhadap pelanggar," ujar pernyataan resmi pemerintah Ethiopia tanpa mengelaborasi.
Kamis kemarin, pemerintahan PM Abiy Ahmed telah memperingatkan Amerika Serikat untuk "tidak menyebar informasi palsu" seputar konflik Tigray.
Baca: AS Sebut Diplomasi Satu-satunya Solusi untuk Perang Saudara Ethiopia
Sejak meletusnya konflik terbaru di Ethiopia ini, media asing dilarang keras memasuki Tigray. Jaringan komunikasi di wilayah tersebut juga diputus, dan jurnalis lokal maupun internasional mengaku mendapat intimidasi dari pihak tertentu seputar aktivitas mereka dalam meliput konflik Tigray.
AS dan negara-negara lain telah meminta warga mereka untuk segera pergi dari Ethiopia demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.