Warga Iran membentangkan spanduk yang memperlihatkan wajah Jenderal Qassem Soleimani. (Foto: AFP)
Warga Iran membentangkan spanduk yang memperlihatkan wajah Jenderal Qassem Soleimani. (Foto: AFP)

Iran Vonis Mati Mata-Mata CIA Terkait Kematian Soleimani

Willy Haryono • 09 Juni 2020 17:21
Teheran: Pemerintah Iran menjatuhkan vonis mati kepada seorang mata-mata yang memasok informasi kepada Agensi Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Mata-mata itu dinilai bertanggung jawab atas kematian Jenderal Qassem Soleimani.
 
"Baru-baru ini seorang individu bernama Seyyed Mahmoud Mousavi Majid, yang terkait dengan agensi Mossad dan CIA serta telah memberikan data intelijen mengenai lokasi Jenderal Soleimani, telah dijatuhi hukuman mati di Pengadilan Revolusi Islam," kata juru bicara badan yudisial Iran, Gholamhossein Esmaeeli, dalam konferensi pers pada Selasa 9 Juni 2020.
 
Selain CIA, mata-mata itu juga diketahui memasok informasi kepada Mossad, agensi intelijen Israel.

Dikutip dari Mehr News Agency, vonis mati telah diverifikasi Mahkamah Agung Iran dan akan dieksekusi dalam waktu dekat.
 
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di luar bandara Baghdad pada 3 Januari. Serangan itu semakin meningkatkan ketegangan hubungan AS-Iran.
 
Iran kemudian menyerang sebuah pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS sebagai pembalasan atas tewasnya jenderal Soleimani. Serangan balasan itu membuat sejumlah prajurit AS mengalami gegar otak.
 
Selain menyerang pangkalan di Irak, Iran juga bertekad akan membawa kasus pembunuhan jenderal Soleimani ke pengadilan internasional.
 
Di hari yang sama Iran menyerang pangkalan di Irak, pesawat maskapai Ukraine International Airlines (UIA) dengan nomor penerbangan PS752 ditembak jatuh misil di dekat Teheran. Total 176 penumpang beserta kru pesawat dinyatakan tewas.
 
Awalnya Iran menyangkal bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh. Namun tiga hari usai kejadian, Teheran akhirnya mengaku bahwa UIA PS752 jatuh akibat "human error" atau kesalahan manusia.
 
Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) mengakui kesalahannya atas tragedi pesawat Ukraina. IRGC menyebut, kala itu operator misil Iran salah mengira Boeing 737 sebagai "pesawat musuh."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan