Polisi menggunakan gas air mata dalam membubarkan demonstran di Nairobi, Kenya, 18 Juni 2024. (AFP)
Polisi menggunakan gas air mata dalam membubarkan demonstran di Nairobi, Kenya, 18 Juni 2024. (AFP)

Unjuk Rasa Pajak di Kenya Tewaskan 39 Orang, 361 Terluka

Willy Haryono • 02 Juli 2024 06:53
Nairobi: Gelombang unjuk rasa di Kenya dalam menentang kenaikan pajak telah menewaskan setidaknya 39 orang tewas, dengan lebih dari 300 mengalami luka-luka, menurut data Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya (KNCHR).
 
Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, Ketua KNCHR Roseline Adede mengatakan bahwa semua kematian disebabkan bentrokan antara demonstran dan polisi di seantero Kenya.
 
"Data dari catatan kami menunjukkan bahwa 39 orang tewas dan 361 terluka terkait unjuk rasa di seluruh negeri," kata Adede dan dikutip Anadolu Agency, Selasa, 2 Juli 2024.

"Komisi terus mengutuk dengan sekeras-kerasnya kekerasan tak beralasan yang dilakukan terhadap demonstran, tenaga medis, pengacara, jurnalis, dan tempat-tempat aman seperti gereja, pusat gawat darurat medis, dan ambulans," tambahnya.
 
Pernyataan KNCHR disampaikan di saat warga Kenya, terutama di kalangan pemuda, bersiap untuk melakukan aksi protes putaran berikutnya yang dijadwalkan berlangsung hari ini. Mereka akan berdemo lagi dengan alasan merasa frustrasi atas kinerja pemerintah di tengah kesulitan ekonomi nasional.
 
Menurut lembaga pengawas hak asasi manusia yang didanai Kenya namun independen, jumlah korban tewas per wilayah adalah sebagai berikut: Nairobi (17), Nakuru (3), Laikipia (1), Narok (1), Kajiado (3), Uasin Gishu (4), Kakamega (1), Kisumu (2), Kisii (1), Mombasa (3), Siaya (1), Kiambu (1) dan Nandi (1).
 
Jumlah korban tewas ini bertentangan dengan pernyataan Presiden William Ruto pada Minggu malam, di mana ia mengklaim hanya ada 19 korban tewas selama aksi protes.
 
Keamanan telah ditingkatkan menyusul kerusuhan yang meluas di Kenya yang dipicu RUU Keuangan 2024. Aksi protes tersebut mengakibatkan penjarahan dan kerusakan properti yang meluas di seluruh negeri.
 
Ruto tunduk pada tekanan publik Rabu lalu, dan mengumumkan bahwa dirinya tidak akan menandatangani RUU kontroversial tersebut.
 
Kendaraan militer dan pengangkut personel lapis baja telah berpatroli di Nairobi, dengan tentara bersenjata lengkap membantu polisi dalam mencegah kekacauan, penjarahan, dan vandalisme.
 
Baca juga:  Presiden Kenya Tunduk Pada Pedemo, RUU Kenaikan Pajak Batal
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan