“Bentrokan terjadi selama serangan semalam untuk menghancurkan kediaman Abdel Fatah Khroushah di kamp Askar bagi pengungsi Palestina, di utara kota Nablus,” kata militer Israel, seperti dikutip AFP, Selasa 8 Agustus 2023.
“Bahan peledak dilemparkan, dan tembakan langsung ditembakkan ke pasukan, yang menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan,” ungkap klaim milter Israel.
Para saksi mengatakan, kepada wartawan AFP bahwa tentara bentrok dengan warga Palestina, beberapa dari mereka bersenjata, saat pasukan memasuki kota.
Kelompok Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, enam warga Palestina terluka, termasuk satu oleh peluru tajam.
Organisasi medis itu mengatakan, pasukan Israel secara langsung menargetkan salah satu ambulansnya dengan peluru karet dan gas air mata.
Tentara menuduh Khroushah menembak mati dua pemukim Israel -- Halel Menachem Yaniv dan saudaranya Yagel Yaakov Yaniv -- pada Februari ketika mereka melewati kota Huwara di Tepi Barat.
Pasukan Israel membunuh Khroushah, 49, dalam serangan bulan berikutnya. Setelah militer meledakkan kediamannya, asap mengepul di lingkungan padat penduduk dan tetangga memeriksa kerusakannya.
Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel. Mereka beralasan tindakan seperti itu bertindak sebagai pencegahan.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif, karena dapat membuat non-pejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan tindakan seperti itu telah terbukti sebagai "kegagalan" di masa lalu.
“Mereka malah akan mendorong orang-orang kami di Tepi Barat dan Yerusalem untuk meningkatkan perlawanan,” ucap Hamas kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Sejak awal tahun lalu, kekerasan mematikan telah mengguncang Tepi Barat utara, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana Israel sering meningkatkan serangan militer di lingkungan yang ramai.
Daerah tersebut telah menyaksikan serentetan serangan terhadap warga Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.
Kekerasan tahun ini terkait dengan konflik Israel-Palestina telah menewaskan sedikitnya 212 warga Palestina, 28 warga Israel, satu Ukraina dan satu Italia, menurut penghitungan AFP yang dikumpulkan dari sumber-sumber resmi di kedua belah pihak.
Mereka termasuk, di pihak Palestina, pejuang serta warga sipil dan, di pihak Israel, tiga anggota minoritas Arab. Israel menduduki Tepi Barat sejak 1967.
Tetapi wilayah itu tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi. Wilayah itu adalah rumah bagi hampir tiga juta warga Palestina dan sekitar 490.000 warga Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News