"Keinginan Indonesia untuk melakukan investasi, joint development, joint venture, cukup besar di Kenya, termasuk di bidang energi," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers virtual, Selasa, 22 Agustus 2023.
Ia mengatakan, kerja sama investasi di bidang energi yang diperkuat antara lain, Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Geothermal Development Company (GDC) senilai USD1,5 miliar, dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) senilai USD700 juta. Dengan demikian totalnya mencapai USD2,2 miliar (setara Rp33,7 triliun).
"Kerja sama semacam ini sangat penting untuk membuka jalan bagi kerja sama energi lain, termasuk kerja sama di sektor hulu dan kerja sama di bidang energi baru terbarukan," ucap Retno.
Saat ini, Pertamina juga sedang melakukan kerja sama di sektor hulu untuk migas dengan Guma Group.
"Dan untuk melindungi investasi dua negara, Presiden mengusulkan agar kedua negara segera mulai membahas Bilateral Investment Treaty," sambung Retno.
Selain itu, kerja sama kesehatan dan pembangunan juga menjadi salah satu prioritas kedua negara. Untuk bidang kesehatan, ada kerja sama antara badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) kedua negara, Biofarma dengan BioVax dan Generics Africa Ltd, serta PT Combiphar dan TRAC Eco Pharma LTD.
Sementara untuk pembangunan, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen untuk mendukung pembangunan Kenya di bidang kesehatan, ketahanan pangan dan penanganan bencana.
"Saat ini Indonesia sedang menyusun Grand Design kerja sama Pembangunan dengan Afrika di beberapa sektor prioritas," lanjut Retno.
"Sudah saatnya suara dan kepentingan negara berkembang lebih didengar, termasuk kepentingan untuk melakukan lompatan pembangunan untuk kesejahteraan yang lebih baik bagi rakyat negara-negara berkembang," pungkasnya.
Baca juga: Kunjungan Pertama dalam 44 Tahun, Indonesia Bawa 2 Tujuan ke Kenya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News