Warga Palestina mencari korban selamat di balik puing bangunan di Gaza. (AFP)
Warga Palestina mencari korban selamat di balik puing bangunan di Gaza. (AFP)

Dikecam Keras Komunitas Global, Israel Malah Perintahkan Evakuasi Baru di Gaza

Medcom • 12 Agustus 2024 12:54

Tel Aviv: Israel menerima gelombang kecaman dari komunitas global usai melancarkan serangan yang menewaskan 100 orang di Jalur Gaza pada akhir pekan kemarin. Kendati begitu, Tel Aviv justru mengeluarkan perintah evakuasi terbaru untuk wilayah di Jalur Gaza selatan, termasuk kota Khan Younis, sebagai persiapan melancarkan serangan lanjutan.
 
Mengutip dari Al Jazeera, Senin, 12 Agustus 2024, militer Israel mengeluarkan perintah untuk membersihkan beberapa bagian kota Khan Younis, termasuk di zona kemanusiaan.

Perintah evakuasi ini, yang diumumkan melalui media sosial X dan pesan teks serta audio langsung ke ponsel warga, memerintahkan ribuan warga Palestina untuk segera meninggalkan area tersebut menuju zona kemanusiaan baru.

"Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan yang baru dibuat. Daerah tempat Anda berada dianggap sebagai zona tempur berbahaya," demikian isi dari pengumuman Israel tersebut.

Perintah ini datang sehari setelah serangan udara Israel pada Sabtu di Sekolah al-Tabin di Kota Gaza yang menurut Pertahanan Sipil Palestina di Gaza menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Sekolah ini adalah yang kedelapan menjadi target Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan pada Al Jazeera bahwa serangan tersebut menggunakan tiga bom yang masing-masing memiliki berat 907 kilogram. Dia mengatakan Israel mengetahui bahwa ada pengungsi yang berlindung di dalam sekolah tersebut.

Militer Israel mengatakan bahwa angkatan udaranya menyerang sebuah "pusat komando dan kontrol" yang "berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi para teroris dan komandan Hamas.”

Zona Kemanusiaan Gaza

Kecaman datang dari berbagai pihak, termasuk Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, yang menyoroti penderitaan warga sipil akibat konflik ini.

"Setiap hari warga sipil terus menanggung beban konflik ini di tengah-tengah kengerian, pengungsian dan penderitaan yang tak berkesudahan. Korban jiwa akibat perang ini semakin bertambah setiap harinya, karena kita telah menyaksikan serangan dahsyat lainnya terhadap sebuah sekolah yang menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi, dengan puluhan korban jiwa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, puluhan ribu warga Gaza kembali mengungsi ke arah barat menuju al-Mawasi dan ke arah utara menuju Deir el-Balah yang sudah sesak, dengan banyak yang merasa tidak ada tempat aman lagi.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dengan daerah kantong tersebut kini sebagian besar menjadi puing-puing, menurut PBB. Tidak ada daerah yang aman di Jalur Gaza, karena zona kemanusiaan pun telah berulang kali dibom oleh pasukan Israel.

Serangan Israel dimulai setelah Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan hampir 1.200 orang dan menawan sekitar 250 lainnya. Hingga saat ini, sekitar 40.000 warga Palestina telah tewas, dengan banyak lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan. (Shofiy Nabilah)
 
Baca juga: Hamas Dorong Implementasi Proposal Biden, Tolak Dialog Baru dengan Israel



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan