Tank Israel berjalan di dekat perbatasan Gaza. (AFP)
Tank Israel berjalan di dekat perbatasan Gaza. (AFP)

Nikaragua Putus Hubungan dengan Israel yang Semakin Terasing

Marcheilla Ariesta • 12 Oktober 2024 15:37
Managua: Pemerintah Nikaragua mengumumkan akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Keputusan ini membuat Israel semakin ‘makin terasing’ di panggung global di tengah perangnya di Gaza.
 
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengumumkan langkah tersebut kepada media pemerintah, setelah Kongres negara itu mengeluarkan resolusi yang menyerukan tindakan setelah peringatan satu tahun perang Gaza pada 7 Oktober.
 
Murillo, yang merupakan istri Presiden Daniel Ortega, mengatakan, “Presiden memerintahkan pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel yang fasis dan melakukan genosida.”

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu, 12 Oktober 2024, pengumuman tersebut sebagian besar bersifat simbolis, karena Israel tidak memiliki duta besar yang tinggal di ibu kota Nikaragua, Managua, dan hubungan antara kedua negara tersebut hampir tidak ada.
 
Namun, pengumuman tersebut muncul pada saat Israel berada di bawah pengawasan diplomatik yang semakin ketat di tengah kampanye brutal di Gaza dan serangan yang meluas di seluruh Timur Tengah, termasuk di Lebanon.
 
Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 42.000 orang, dan ribuan lainnya telah tewas dalam kampanye pengeboman di Lebanon, banyak di antaranya dalam beberapa minggu terakhir.

Genosida Israel di Gaza

Pemerintah Nikaragua mengecam perang Israel di Gaza pada hari Jumat dan mengatakan pertempuran tersebut sekarang meluas ke Lebanon dan sangat mengancam Suriah, Yaman, dan Iran.
 
Penentangan terhadap perang Gaza relatif meluas di Amerika Latin, di mana para pemimpin sayap kiri di negara-negara seperti Brasil, Kolombia, dan Chile telah muncul sebagai pengkritik Israel yang blak-blakan.
 
Misi Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan pada hari Jumat bahwa ketiga negara tersebut telah membantu memelopori surat dukungan untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang dinyatakan Israel sebagai persona non grata minggu lalu.
 
Presiden Kolombia Gustavo Petro memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Mei, menyebut pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pelaku "genosida."
 
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga memanggil duta besar negara itu untuk Israel pada bulan yang sama. Bahkan, ia menyamakan perang di Gaza dengan Holocaust.
 
Sementara itu, pemerintah Ortega mengajukan permintaan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan penjualan senjata Jerman ke Israel, sebuah upaya yang ditolak pengadilan pada bulan April.
 
Nikaragua menghadapi masalahnya sendiri dengan meningkatnya isolasi diplomatik di Amerika Latin, karena Ortega dan sekutunya meningkatkan tindakan represif terhadap para pembangkang dan penentang pemerintah.
 
Baca juga:  Ledakan Baru Guncang Markas Besar UNIFIL di Lebanon
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan