Asap dan api dari serangan udara Israel di Gaza. (AFP)
Asap dan api dari serangan udara Israel di Gaza. (AFP)

Hamas Buka Peluang Bebaskan Sandera Tanpa Gencatan Senjata Permanen

Willy Haryono • 08 Juli 2024 07:28
Gaza: Hamas terindikasi mulai melonggarkan posisinya dalam perang di Jalur Gaza yang telah berlangsung hampir sembilan bulan. Salah satu pejabatnya mengatakan kepada media AFP pada hari Minggu bahwa pihaknya siap membahas pembebasan sandera tanpa perlu ada "gencatan senjata lengkap dan permanen."
 
Pelonggaran posisi kelompok pejuang Palestina ini terjadi di tengah upaya mediasi baru oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir guna meminta dua pihak bertikai untuk menghentikan perang yang sudah berlangsung selama sembilan bulan dan mengamankan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza serta tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
 
"Sebelumnya kami mengharuskan Israel menyetujui gencatan senjata lengkap dan permanen," kata seorang pejabat Hamas kepada AFP, yang berbicara secara anonim.

"Langkah ini dilompati, karena para mediator berjanji bahwa selama negosiasi tahanan berlanjut, gencatan senjata akan terus berlanjut," tambahnya, mengutip dari Macau Business, Senin, 8 Juli 2024.
 
Israel sebelumnya sangat menentang tuntutan Hamas untuk menerapkan gencatan senjata permanen.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menjadikan penghancuran Hamas dan pemulangan semua sandera sebagai tujuan utama kampanye militer Israel yang diluncurkan setelah 7 Oktober 2023.
 
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menguraikan sebuah rencana pada 31 Mei, yang katanya diusulkan Israel dan menjanjikan "peta jalan menuju gencatan senjata yang langgeng dan pembebasan semua sandera."
 
Seorang negosiator Israel pergi ke Qatar untuk berunding dengan para mediator Jumat lalu. Israel mengatakan masih ada "kesenjangan" dalam proposal balasan yang dibuat oleh Hamas, tetapi negosiator akan kembali ke Doha pekan ini.
 
Seorang pejabat yang mengetahui mediasi tersebut mengatakan direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns juga akan pergi ke Qatar pekan ini.
 
Pejabat Hamas mengatakan Mesir dan Turki juga akan meningkatkan upaya mereka dalam beberapa hari mendatang untuk mencapai kesepakatan. Jika negosiasi penuh dimulai, Hamas memperkirakan prosesnya memakan waktu antara dua hingga tiga minggu, menurut pejabat tersebut.
 
Baca juga:  Pedemo Israel Desak Pemerintah Tak Lewatkan Momen Pembebasan Sandera
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan