Erdogan diketahui menghadapi kampanye pemilihan terberat selama pemerintahannya dalam dua dekade. Meskipun demikian, pemimpin berusia 69 tahun tersebut tetap optimis dengan pemilihan tahun ini.
"Jika kamu mengatakan baik-baik saja, kami pasti akan menang!" teriaknya, dikutip dari The Straits Times, Senin, 8 Mei 2023.
Erdogan membangun kembali Bandara Ataturk lama Istanbul seukuran wilayah Manhattan di dekat Laut Hitam untuk menggelar acara kampanye ini. Massa pun terlihat berdesakan bahu-membahu melintasi landasan bandara dan sejumlah bendera serta spanduk Turki dengan wajah Presiden juga telah dipasang sepanjang jalan.
“Kami telah membentuk kembali negara ini,” kata Erdogan dari atas panggung.
Erdogan diketahui sempat menjabat sebagai wali kota Istanbul sebelum memimpin partainya yang berakar Islam. Namun, kekalahan partai pimpinan Erdogan dalam pemilihan wali kota 2019 mematahkan aura tak terkalahkannya dan membunyikan lonceng peringatan pertama untuk pemungutan suara yang semakin dekat.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Erdogan dan pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu terkunci dalam persaingan sengit dan mungkin akan menuju putaran kedua pada 28 Mei.
Namun, kedua pihak tersebut mencoba untuk meyakinkan pendukung masing-masing bahwa mereka dapat menang secara langsung pada akhir pekan ini dengan meraih lebih dari 50 persen suara.
Pada hari sebelumnya, Kilicdaroglu telah menggelar kampanye yang skalanya lebih kecil. Meski demikian, warga tampak memenuhi taman di sisi Asia kota yang menghadap ke Laut Marmara.
Di sisi lain, Erdogan dan partainya menyiapkan 10.000 bus untuk membawa orang-orang dari 39 provinsi ke lokasi kampanye.
“Saya merasa terhormat berada di sini,” kata Heyiye Kefal, pensiunan berusia 68 tahun yang dibawa ke acara tersebut dengan bus acara.
“Kami dalam kondisi buruk sebelumnya, tetapi hari ini kami memiliki segalanya: Kebebasan dan kenyamanan,” lanjutnya.
Kami tidak bebas
Pesan yang disampaikan oleh Kilicdaroglu dalam kegiatan kampanyenya juga terdengar optimis.“Apakah Anda siap untuk perubahan? Apakah Anda siap memulihkan demokrasi?” tanya ketua partai tertua Turki berusia 74 tahun itu kepada para pendukungnya.
“Bersama-sama, kita akan memerintah negara dengan akal dan budi,” sambungnya.
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu yang divonis hukuman dua tahun tujuh bulan penjara pada akhir 2022 juga turut hadir sebagai bintang tamu dalam kegiatan Kilicdaroglu. Bersama para pendukung lain, Imamoglu juga ikut menentang kepemimpinan Erdogan.
"Hak, hukum, keadilan dan pencuri Erdogan!" kerumunan berteriak saat Imamoglu berbicara.
“Karena Erdogan, orang tak bersalah dipenjara,” kata pensiunan Yunus Mensur sambil memegang bendera Turki.
Yunus menggemakan janji Kilicdaroglu bahwa kemenangan oposisi akan membawa “kebebasan dan demokrasi”.
“Kilicdaroglu akan melakukan apa yang benar,” tambah Sabit, salah satu pendukung Kilicdaroglu.
Akuntan berusia 55 tahun itu menolak memberikan nama belakangnya. "Karena kami tidak bebas dan Anda dapat menuliskan hal tersebut," tuturnya.
Kilicdaroglu wakili suara rakyat
Sebuah jajak pendapat memperlihatkan bahwa Kilicdaroglu mampu menggaet mayoritas suara pemilih muda. Pemimpin Partai Rakyat Republik tersebut diprediksi dapat mengalahkan Erdogan dengan selisih dua banding satu di antara pemilih muda.“Dia seperti kita, dia memahami orang,” kata Aleyna Erdem, gadis berusia 20 tahun.
“Tuan Kilicdaroglu akan menaikkan status wanita,” tambah Mujde Tosun, pegawai supermarket berusia 24 tahun.
Diketahui, pemerintah Turki sempat melarang perempuan mengenakan cadar di sekolah dan kantor-kantor pemerintah. Namun, Tosun mengatakan bahwa itu adalah “hal di masa lalu”. Sejak saat itu pula, Kilicdaroglu berjanji akan membuat pemakaian jilbab dilindungi oleh hukum.
Tosun mengaku tidak terlalu khawatir mengenai aturan pemakaian jilbab. Ia justru khawatir bila Erdogan akan terpilih nantinya.
“Jika itu terjadi, kita akan hancur,” katanya. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News