Sekelompok prajurit Niger bersiaga di sebuah area terbuka di Niamey, 22 Desember 2019. (Foto: AFP/Ludovic Marin)
Sekelompok prajurit Niger bersiaga di sebuah area terbuka di Niamey, 22 Desember 2019. (Foto: AFP/Ludovic Marin)

Militan Serang Sejumlah Desa di Niger, 20 Orang Tewas

Willy Haryono • 11 Mei 2020 10:38
Tillaberi: Sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan kelompok bersenjata di sejumlah desa di Niger pada akhir pekan kemarin. Tidjani Ibrahim Katiella, gubernur Tillaberi, mengatakan bahwa para penyerang datang dengan menggunakan sepeda motor.
 
Dilansir dari BBC, Senin 11 Mei 2020, kelompok bersenjata tak dikenal itu dikabarkan telah menjarah sejumlah toko, mencuri hewan ternak, dan juga memerintahkan warga desa untuk melarikan diri.
 
Sejak 2017, status darurat telah diberlakukan di Tillaberi, area yang berbatasan dengan Mali, Burkina Faso, dan Benin.

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa serangan terjadi pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Para pelaku menyerang beberapa desa, termasuk Gadabo dan Koira Teguio.
 
Militan terafiliasi kelompok Islamic State (ISIS) dan al-Qaeda terus beroperasi di Sahel -- sebuah area transisi di benua Afrika. Serangan dari sejumlah militan tersebut telah menewaskan 170 prajurit Niger sejak Desember tahun lalu.
 
Pekan kemarin, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan bahwa sejumlah grup ekstremis di Sahel memanfaatkan pandemi virus korona (covid-19) untuk meningkatkan aksi kekerasan.
 
Memerangi militan di Sahel dianggap PBB sebagai hal penting untuk menjaga keamanan di Afrika dan juga benua lainnya, termasuk Eropa. Beberapa negara Afrika dan Eropa, bersama dengan Amerika Serikat, telah membentuk sebuah gugus tugas militer untuk mengatasi pemberontakan di Sahel.
 
PBB juga memiliki 13 ribu personel pasukan penjaga perdamaian di Mali, negara yang juga menjadi target serangan militan dan ekstremis.
 
Minggu 10 Mei kemarin, tiga personel penjaga perdamaian PBB asal Chad tewas terkena bom rakitan. Sejauh ini belum ada grup yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan