Iran memiliki waktu sedikit untuk segera setujui perjanjian nuklir. Foto: AFP
Iran memiliki waktu sedikit untuk segera setujui perjanjian nuklir. Foto: AFP

Tinggal Beberapa Hari Tersisa bagi Iran untuk Setujui Perjanjian Nuklir

Medcom • 17 Februari 2022 20:06
Wina: Prancis memperingatkan pada Rabu, 16 Februari 2022 bahwa Iran memiliki sisa beberapa hari untuk menyetujui perjanjian nuklir pada pembicaraan di Wina, Austria. Kepala negosiator Teheran berjanji segera melakukannya dalam waktu dekat.
 
“Ini bukan soal beberapa minggu, ini soal beberapa hari,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian, dilansir dari AFP, Kamis, 17 Februari 2022.
 
Pembicaraan Wina tersebut melibatkan Iran, Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung, dan Amerika Serikat (AS) secara tidak langsung. Pembicaraan mulai dilanjutkan November lalu dengan tujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran dari 2015.

Perjanjian yang dimaksud menawarkan keringanan sanksi kepada Teheran sebagai imbalan atas pengendalian program nuklirnya, namun AS pada 2018 menarik diri secara sepihak dari kesepakatan tersebut. AS menerapkan kembali sanksi ekonomi yang berat terhadap Iran, yang mengakibatkan Iran juga menarik komitmennya kepada perjanjian itu.
 
“Rekan negosiasi kami harus realistis, menghindari sikap keras kepala, dan belajar dari pengalaman 4 tahun terakhir. Ini saatnya untuk keputusan mereka yang serius,” tulis negosiator Iran, Ali Bagheri, melalui Twitter.
 
Sebelumnya, Teheran meminta Kongres AS untuk sepakat dan berkomitmen apabila tercapai mufakat di Wina.
 
“Opini publik di Iran tidak dapat menerima kata-kata seorang kepala negara sebagai jaminan, apalagi AS, karena penarikan diri AS pada 2018,” ujar Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian.
 
Amir-Abdollahian menganjurkan agar negosiator Iran meminta pihak barat untuk “setidaknya parlemen atau juru bicara parlemen mereka, termasuk Kongres AS, dapat menyatakan komitmen mereka terhadap perjanjian tersebut dalam bentuk pernyataan politik.”
 
Tahun 2018, mantan presiden AS Donald Trump menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, yang berakibat pada penurunan ekonomi negara itu. Menanggapinya, Teheran meningkatkan program nuklirnya, melanggar ketentuan kesepakatan 2015, yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
 
Negosiasi yang dilaksanakan di Wina berupaya mengembalikan komitmen Washington kepada kesepakatan nuklir 2015, termasuk pencabutan sanksi terhadap Iran, dan memastikan kepatuhan Teheran terhadap komitmennya.
 
“Kami membutuhkan keputusan politik dari Iran. Mereka memiliki pilihan yang sangat jelas,” kata Le Drian.
 
“Semakin lama ini berlangsung, semakin Iran mempercepat prosedur nuklirnya,” lanjutnya. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan