Sepuluh warga negara India, dua Iran dan satu Irak terluka dalam ledakan tersebut.
"Dua dari korban luka berada dalam kondisi kritis dan sedang menjalani operasi," kata juru bicara direktorat jenderal kesehatan Sulaymaniyah, Saman Sheikh Latif, kepada kantor berita The New Arab, Minggu, 10 April 2022.
"Sementara kondisi korban lainnya relatif stabil," lanjut dia.
Kepala Pusat Urusan Darurat Sulaymaniya, Saman Nadir, mengaku belum dapat memastikan apa penyebab ledakan di pabrik Master Steel.
Menurut laporan jaringan berita Rudaw, ledakan tersebut berasal dari proses melelehkan mortir dan artileri tua. Letnan Kolonel Yassin Samee, juru bicara pasukan keamanan Sulaymaniyah, memberikan keterangan berbeda.
"Ledakan mungkin terjadi karena akumulasi gas di reaktor pabrik, yang digunakan untuk melelehkan besi," ucapnya. Samee menekankan bahwa terlalu dini untuk menentukan penyebab pasti ledakan.
Tahun lalu, seorang pekerja tewas dan tiga lainnya terluka dalam ledakan di pabrik yang sama.
Irak mengandalkan proses daur ulang besi dan logam lainnya untuk memenuhi permintaan material konstruksi dalam negeri. Dari berbagai logam yang dilelehkan, banyak di antaranya adalah mortir atau artileri yang sudah tidak terpakai.
Baca: Ledakan Guncang Bank di Baghdad, 2 Orang Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News