Felix Tshisekedi, Presiden Republik Demokratik Kongo yang saat ini menjadi ketua Uni Afrika, menyerukan agar militer Mali segera membebaskan ketiga tokoh tersebut tanpa syarat.
Melalui serangkaian tulisan di Twitter, Tshisekedi mengaku "terpukul" usai mengetahui terjadinya penahanan terhadap jajaran pemimpin di Mali pada Senin kemarin.
Tiga orang yang ditahan militer Mali adalah presiden interim Bah Ndaw, Perdana Menteri Moctar Ouane, dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure.
Baca: Prajurit Mali Tahan Presiden dan PM usai Perombakan Kabinet
"Saya menyerukan kepada semua aktor dalam bidang transisi politik di Mali untuk menahan diri dan juga menghormati konstitusi yang berlaku," ujar Tshisekedi, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Selasa, 25 Mei 2021.
"Semua pihak perlu melakukan hal-hal yang perlu dilakukan demi menjaga stabilitas Mali serta mengkonsolidasikan perdamaian di sub-kawasan," sambungnya.
Penahanan terhadap ketiga tokoh dilakukan beberapa jam usai perombakan kabinet yang menghasilkan pemerintahan transisi. Peristiwa tersebut semakin menambah ketidakpastian politik di Mali usai terjadinya kudeta militer yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita pada Agustus lalu.
Kudeta kala itu juga berawal dari penahanan sejumlah tokoh penting, termasuk presiden dan perdana menteri.
Ndaw dan Ouane telah diberi mandat untuk menjalani pemerintahan transisi selama 18 bulan usai kudeta. Namun sejumlah politisi Mali khawatir mengenai kemungkinan masuknya tokoh militer di beberapa posisi kunci pemerintahan.
Seperti Uni Afrika, Misi PBB di Mali (MINUSMA) juga menyerukan pembebasan ketiga tokoh sesegera mungkin tanpa syarat apapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News