Bentrokan antar pasukan keamanan dan militan di al-Amireya berlangsung selama lebih kurang empat jam. Dalam penggerebekan, petugas menemukan sepuluh senjata dan amunisi dalam jumlah besar.
Dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu 15 April 2020, seorang polisi Mesir tewas dan tiga lainnya terluka dalam bentrokan.
Kemendagri Mesir mengatakan, sekelompok militan itu telah mengumpulkan informasi mengenai deretan gereja di distrik al-Amireya. Para militan diketahui hendak menyerang gereja-gereja itu saat jemaah Kristen Koptik merayakan Paskah pekan depan.
Menurut sumber Al Arabiya, salah satu militan yang tewas dalam penggerebekan telah berkomunikasi dengan sekelompok ekstremis di wilayah Sinai, Mesir.
"Permukiman al-Amireya adalah salah satu yang terpadat di Kairo. Sejumlah grup teroris menjadikan lokasi ini sebagai persembunyian karena banyaknya jalanan sempit," ujar Mayor Jenderal purnawirawan Mahmoud Khalaf, seorang konsultan di Akademi Militer Nasser, kepada Al Arabiya.
Selama ini, Mesir terus berjuang menghadapi pemberontakan di banyak wilayah, terutama di Semenanjung Sinai. Salah satu target utama Mesir di Sinai adalah sebuah grup lokal terafiliasi kelompok militan Islamic State (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News