Kehancuran di Gaza akibat serangan udara dari Israel. Foto: AFP
Kehancuran di Gaza akibat serangan udara dari Israel. Foto: AFP

Utusan Internasional Dorong Gencatan Senjata di Gaza Sebelum Ramadan

Medcom • 07 Maret 2024 14:02
Washington: Para utusan internasional terus melanjutkan upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza. Diupayakan, hal ini bisa terwujud sebelum Ramadan pekan depan. 
 
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mendesak Hamas untuk menerima rencana gencatan senjata dengan Israel sebelum bulan puasa dimulai. Ketika para perunding di Mesir berusaha mengatasi hambatan yang sulit, pertempuran mematikan kembali mengguncang Gaza di mana PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan dan massa yang putus asa berhenti dan menjarah truk bantuan makanan.
 
“Kekurangan makanan dan air yang parah di tengah perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan sedikitnya 18 orang,” kata kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas.

Warga Gaza sedang menunggu untuk mengumpulkan kantong-kantong tepung di luar kantor badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di Rafah, yang sekarang menjadi rumah bagi hampir 1,5 juta warga Palestina. 
 
“Tepung yang mereka berikan tidak cukup,” kata pengungsi, Muhammad Abu Odeh, seperti dikutip dari AFP pada Kamis, 7 Maret 2024. 
 
“Mereka tidak memberi kami gula atau apa pun selain tepung.”
 
Pengungsi Gaza lainnya, Belal al-Sharawi, mengatakan beberapa orang telah menjual paket tepung mereka untuk membeli sayur-sayuran.
 
“Mereka tidak bisa hanya mengonsumsi tepung saja,” katanya kepada AFP.
 
Biden pada Selasa meminta kelompok militan pejuang Palestina untuk menerima rencana gencatan senjata yang ditengahi oleh mediator AS, Qatar dan Mesir, dengan mengatakan “saat ini rencana tersebut ada di tangan Hamas.” 
 
Kesepakatan yang diusulkan itu akan menghentikan pertempuran selama setidaknya enam minggu. Hal ini dikarenakan melihat pembebasan sandera lanjut usia dan perempuan yang mengalami sakit dan terluka. 
 
Salah satu permasalahan yang diketahui berpusat pada permintaan Israel kepada Hamas untuk menyerahkan daftar sekitar 100 sandera yang diyakini masih hidup. Hamas mengakui ini tidak mungkin terselesaikan akibat pemboman yang terus berlanjut. 
 
Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan”, dan bersikeras untuk menghentikan pertempuran sepenuhnya.
 
“Jika kita menghadapi keadaan di mana hal ini terus berlanjut hingga Ramadhan, Israel dan Yerusalem bisa menjadi sangat, sangat berbahaya,” pungkas Biden. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan