Seorang pejabat Iran sebelumnya mengatakan, kedutaan besar Israel tidak aman, dan kantor berita semi-resmi menerbitkan gambar yang menunjukkan senjata yang dikatakan mampu menyerang Israel.
Kantor Gallant mengeluarkan pernyataan tentang kesiapan Israel setelah ia mengadakan penilaian situasi operasional dengan para perwira militer senior.
“Setelah menyelesaikan penilaian, Menteri Gallant menekankan bahwa lembaga pertahanan telah menyelesaikan persiapan tanggapan jika terjadi skenario apa pun yang mungkin terjadi terhadap Iran,” kata kantornya, dilansir dari AFP, Senin, 8 April 2024.
Kepala Staf Umum, Herzi Halevi mengatakan, Israel “tahu bagaimana menghadapi Iran – secara ofensif dan defensif”.
“Kami tahu bagaimana bertindak tegas terhadap Iran, baik di wilayah dekat maupun jauh. Kami bekerja sama dengan AS dan mitra strategis di kawasan,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Iran mengancam akan menanggapi dugaan serangan Israel di Damaskus pekan lalu yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran, di antaranya seorang komandan senior.
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Yahya Rahim Safavi mengatakan, tidak ada satu pun kedutaan Israel yang aman lagi dan bahwa Teheran memandang konfrontasi dengan Israel sebagai “hak yang sah dan sah”.
Kantor berita semi-resmi Iran ISNA menerbitkan sebuah grafik yang menunjukkan sembilan jenis rudal Iran yang berbeda yang dikatakan dapat menghantam Israel.
Israel belum mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan terhadap Damaskus. Para pemimpinnya telah mengatakan secara lebih umum bahwa mereka beroperasi melawan Iran, yang mendukung kelompok militan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, yang keduanya telah berperang dengan Israel selama enam bulan terakhir.
Amerika Serikat (AS) juga dalam keadaan siaga tinggi dan bersiap menghadapi kemungkinan serangan Iran yang menargetkan aset Israel atau Amerika di wilayah tersebut.
Israel, Argentina dan Amerika menyalahkan Iran sebagai dalang pengeboman mematikan sebuah pusat Yahudi di Buenos Aires pada 1994, yang menewaskan 85 orang. Namun, Teheran membantah terlibat.
Baca juga: Sesumbar Netanyahu, Sebut Israel Selangkah Lagi Menang Perang di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News