Keputusan ini disampaikan juru bicara pemerintah Jean-Emmanuel Ouedraogo, pada Senin, 23 Januari kemarin.
Pada tahun 2018, Burkina Faso mencapai kesepakatan militer dengan Prancis yang memungkinkan pasukan Prancis membantu memerangi pemberontak di negara tersebut.
Namn pada Sabtu lalu, laporan media mengatakan bahwa pemerintah Burkina Faso telah menangguhkan perjanjian militer, meminta Prancis untuk menarik pasukannya dalam waktu satu bulan.
Ouedraogo berbicara sehari setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta klarifikasi terkait tuntutan hengkangnya pasukan Prancis dari negara Afrika Barat itu.
"Visi transisi adalah Burkinabe sendiri yang harus berkorban untuk pembebasan wilayah. Kami percaya bahwa komitmen Burkinabe akan menentukan," kata Ouedraogo, berbicara di televisi nasional, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 24 Janusri 2023.
"Yang kami kecam hari ini adalah perjanjian yang mengizinkan pasukan Prancis di Burkina Faso. Ini bukan tentang akhir hubungan diplomatik antara Burkina Faso dan Prancis," ucapnya.
Baca juga: Burkina Faso Beri Waktu Sebulan Bagi Pasukan Prancis untuk Pergi
Ia menambahkan, pada tahap saat ini, mereka 'tidak melihat cara yang lebih jelas dari ini'. Saat ini, kata Ouedraogo, yang paling diharapkan pemerintah adalah dukungan berupa alat-alat militer.
Hubungan antara Prancis dan Burkina Faso rendah sejak kudeta militer September 2022. Beberapa demonstrasi telah dilaporkan menentang kehadiran militer Prancis di negara itu karena dianggap tidak efektif melawan terorisme yang telah berkecamuk di negara itu sejak 2015.
Sebelumnya, pihak berwenang di Burkina Faso juga menuntut "lawan bicara baru" untuk menggantikan duta besar Prancis. Ouedraogo mengatakan, pemerintah telah menerima semua jaminan bahwa otoritas Prancis akan menggantikan duta besar Luc Hallade mulai minggu ini.
Negeri Menara Eiffel sendiri mempertahankan 400 pasukan khusus yang berbasis di negara itu. Mereka dikerahkan untuk membantu pasukan lokal memerangi pemberontak yang terkait dengan organisasi teroris al-Qaeda dan Islamic State (ISIS).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News